Jakarta, tvOnenews.com - Pemerintah RI membuka opsi peningkatan kerja sama energi dengan Amerika Serikat melalui impor minyak dan gas (migas).
Usulan ini salah satunya diutarakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang mendorong penambahan impor minyak dan LPG dari Negeri Paman Sam.
Nilai impor yang diusulkan mencapai lebih dari 10 miliar dolar AS atau setara Rp167,73 triliun (asumsi kurs Rp16.773 per dolar AS).
Usulan ini diharapkan dapat memperkuat hubungan dagang dan menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.
Langkah ini juga menjadi respons atas dinamika terbaru dalam hubungan dagang Indonesia-AS, termasuk kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan oleh Presiden AS Donald Trump.
“Kami dari ESDM mengusulkan agar kita mengimpor sebagian minyak dari Amerika dengan menambah kuota impor LPG yang angkanya kurang lebih di atas 10 miliar dolar AS,” ujar Bahlil saat ditemui usai pembukaan Global Hydrogen Ecosystem Summit & Exhibition 2025 di Jakarta, Selasa (15/4/2025).
Menurut Bahlil, impor tambahan ini menjadi strategi untuk memperbaiki ketimpangan neraca dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Load more