Emiten Hashim Djojohadikusumo (WIFI) Incar Dana Segar Rp5,9 Triliun Lewat Rights Issue, Sahamnya Langsung Melejit: Untuk Apa Dananya?
- YouTube PT Solusi Sinergi Digital Tbk
Jakarta, tvOnenews.com - Emiten terafiliasi Hashim S. Djojohadikusumo, yakni PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau Surge, tengah menyiapkan ekspansi besar melalui skema penambahan modal.
Perusahaan jaringan internet ini akan menggelar rights issue untuk menghimpun dana segar dengan menargetkan penerbitan hingga 2,95 miliar saham baru.
Manajemen perusahaan menyebutkan bahwa aksi ini merupakan bagian dari Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu I (PMHMETD I), dengan nilai keseluruhan yang ditargetkan mencapai sekitar Rp5,9 triliun.
Aksi korporasi besar ini akan membuka kesempatan bagi investor lama untuk membeli saham baru, seiring dengan upaya WIFI memperkuat lini usahanya di sektor jaringan digital.
Skema rights issue dirancang dengan rasio 4:5, yang berarti setiap pemegang empat saham lama dapat membeli lima saham baru. Investor yang tidak ikut serta berpotensi terdilusi hingga 55,56 persen.
Mengacu pada prospektus yang disampaikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), seluruh dana yang terkumpul akan disalurkan sebagai tambahan modal ke anak usaha perseroan, PT Jaringan Infrastruktur Akses (JIA).
Dana dari JIA selanjutnya akan diteruskan ke PT Integrasi Jaringan Ekosistem (IJE), yang direncanakan menggunakan sekitar 98,36 persen dari total dana untuk pengembangan jaringan Fiber-to-the-Home (FTTH) sebanyak 4 juta sambungan di Pulau Jawa. Sisanya, 1,64 persen akan digunakan sebagai modal kerja.
Perusahaan diketahui memiliki 99,7 persen saham di IJE per akhir tahun 2024, menegaskan kendali penuh terhadap arah pengembangan bisnis jaringan ini.
Rights issue ini telah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 4 September 2024.
Sebagai tindak lanjut, perusahaan juga telah mengajukan dokumen registrasi pertama ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 10 April 2025 dan kini menanti tanggapan resmi.
Sesuai jadwal, cum-rights di pasar reguler dan negosiasi akan berlangsung pada 11 Juni 2025, dengan pelaksanaan pembelian saham baru pada 17 hingga 23 Juni 2025.
“Sehubungan dengan pelaksanaan PMHMETD I Perseroan, PT Investasi Sukses Bersama (ISB) menyatakan akan melaksanakan haknya sejumlah 1.485.376.650 (satu miliar empat ratus delapan puluh lima juta tiga ratus tujuh puluh enam ribu enam ratus lima puluh) HMETD yang dimilikinya melalui Surat Pernyataan tertanggal 8 April 2024 dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp2.000,- (dua ribu Rupiah) sehingga keseluruhan ISB akan melaksanakan Pelaksanaan HMETD sejumlah Rp2.970.753.300.000,- (dua triliun sembilan ratus tujuh puluh miliar tujuh ratus lima puluh tiga juta tiga ratus ribu Rupiah),” tulis Manajemen WIFI dalam Prospektus, dikutip Sabtu (12/4/2025).
“Apabila Saham Baru yang ditawarkan dalam PMHMETD I ini tidak seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih dari haknya, seperti yang tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan hak yang telah dilaksanakan,” imbuhnya.
Menyusul pengumuman tersebut, pada perdagangan Jumat (11/4/2025), kinerja saham WIFI terbilang sangat cemerlang.
Sahan WIFI ditutup menguat sebesar 13,6 persen ke level Rp2.250 per saham.
Sebagai informasi, Hashim Djojohadikusumo melalui PT Arsari Sentra Data memiliki 45% saham induk usaha WIFI, PT Investasi Sukses Bersama.
Sehingga, adik Presiden Prabowo Subianto secara tidak langsung memiliki atau terafiliasi dengan perusahaan jaringan internet tersebut. (rpi)
Load more