Selesaikan Banyak Proyek, Utang Waskita Karya Menyusut jadi Rp69,3 Triliun: Ruginya Cuma Turun Tipis
- (ANTARA/HO PT Waskita Karya Tbk)
Jakarta, tvOnenews.com - Kondisi keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk atau WSKT mencatatkan perbaikan signifikan sepanjang 2024, terutama dalam hal penurunan utang.
Perusahaan pelat merah itu berhasil memangkas total utangnya menjadi Rp69,3 triliun, atau turun sekitar 17,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp84 triliun.
Penyusutan beban utang tersebut mencerminkan keberhasilan Waskita dalam melanjutkan agenda restrukturisasi dan efisiensi operasional yang telah dirintis sejak tahun-tahun sebelumnya.
Salah satu langkah kunci yang mendukung penurunan ini adalah divestasi PT Trans Jabar Tol (TJT), yang menghasilkan efek dekonsolidasi utang sekitar Rp5 triliun.
Corporate Secretary Waskita, Ermy Puspa Yunita, menjelaskan bahwa penurunan utang juga didorong oleh pelunasan pinjaman bank serta dampak dari skema restrukturisasi yang mulai efektif sejak September 2024.
"Kinerja positif ini tidak lepas dari keberhasilan restrukturisasi yang sudah efektif per September 2024. Ke depannya, Perseroan akan terus menekan komposisi utang," ujarnya di Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Ermy menambahkan, seiring menurunnya total utang, beban kewajiban yang telah jatuh tempo pada 2022 juga menyusut drastis.
Dari total utang vendor sebesar Rp2,1 triliun, tersisa hanya Rp383 miliar per akhir 2024. Hal ini menunjukkan efisiensi pengelolaan utang jangka pendek yang semakin membaik.
Efektivitas restrukturisasi turut memperkuat fleksibilitas arus kas perusahaan. Waskita bahkan mencatatkan kontribusi pajak sebesar Rp2,9 triliun sepanjang 2024, melonjak 116,05 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp1,4 triliun.
Kinerja keuangan juga ditopang oleh lonjakan EBITDA yang tumbuh hingga 243,5 persen menjadi Rp0,9 triliun.
"Peningkatan EBITDA terjadi dikarenakan adanya peningkatan kinerja operasional. Kemudian dilakukan efisiensi atas beban usaha, dan kontribusi pendapatan lain-lain atas divestasi sebagian kepemilikan saham di PT TJT," jelas Ermy.
Beban bunga juga menunjukkan perbaikan, dengan penurunan 1,8 persen dari Rp4,4 triliun pada 2023 menjadi Rp4,3 triliun di 2024, berkat turunnya suku bunga pinjaman yang didorong oleh restrukturisasi.
Dengan kombinasi peningkatan EBITDA dan penurunan beban bunga, kerugian bersih Waskita turut menyusut sebesar 2,7 persen menjadi Rp3,9 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp4 triliun.
"Upaya Perseroan dalam meningkatkan kinerja keuangan mulai membuahkan hasil. Pencapaian ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk mengarahkan keuangan Waskita agar semakin positif," tambah Ermy.
Load more