IHSG Dibuka di Bawah 6.000, Bursa Global Kompak Melemah
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Tekanan terhadap pasar modal Indonesia belum mereda.
Pada pembukaan perdagangan Rabu (9/4), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibuka melemah 17,70 poin atau 0,30 persen ke posisi 5.978,44. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga ikut turun 1,00 poin atau 0,15 persen ke level 666,77.
Pelemahan beruntun ini melanjutkan tren negatif dari perdagangan sehari sebelumnya, di mana IHSG sempat anjlok lebih dari 7 persen dan memicu trading halt oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tarif AS Masih Jadi Bayang-Bayang
Analis menilai sentimen negatif masih disebabkan oleh kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Meskipun volume ekspor Indonesia ke AS relatif kecil, pasar modal tetap bereaksi keras terhadap ancaman konflik dagang global.
"Ini bukan soal nilai ekspor semata, tapi soal sentimen pasar yang ketakutan akan potensi resesi global dan belum adanya sinyal kuat dari pemerintah RI,” ujar Hendra Wardana, Founder Stocknow.id.
Rebound Perlu Sinyal Kuat Pemerintah
Hendra menambahkan bahwa potensi technical rebound tetap terbuka, tetapi memerlukan langkah cepat dan tegas dari pemerintah. “Pasar menunggu gesture diplomasi dari Presiden Prabowo dalam merespons tarif Trump. Jika ini muncul, kepercayaan pasar bisa pulih,” katanya.
Investor Diimbau Tak Panik
Di tengah pelemahan ini, Hendra justru melihat peluang bagi investor jangka panjang. “Koreksi ini bisa jadi momen strategis untuk mengakumulasi saham unggulan yang valuasinya sedang turun tajam. Fundamental ekonomi Indonesia masih sehat, pertumbuhan PDB stabil, dan neraca dagang positif,” jelasnya.
IHSG Ikut Tertekan Dampak Global
Sentimen negatif terhadap pasar domestik tak lepas dari tekanan pasar global. Indeks saham di Asia, Eropa, dan Wall Street kompak terkoreksi tajam menyusul kekhawatiran pasar terhadap dampak tarif impor AS.
Di Amerika Serikat, Nasdaq mencatat penurunan 2,9 persen, S&P 500 melemah 2,1 persen, dan Dow Jones Industrial Average turun 1,8 persen. Penurunan ini menjadi yang terburuk dalam beberapa bulan terakhir.
Bursa Asia tak luput dari tekanan. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,52 persen, Hang Seng Hong Kong melemah 1,78 persen, dan Kospi Korea Selatan terkoreksi 1,33 persen. Indeks Shanghai Composite juga ditutup turun 0,96 persen.
Load more