Prabowo Mendadak Panggil Wamenperin dan Gubernur BI ke Istana di Tengah Gejolak Tarif Trump hingga Isu Reshuffle Kabinet, Ada Apa?
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Prabowo Subianto memanggil Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo ke Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (7/4/2025).
Perry terlihat tiba lebih dulu, disusul oleh Faisol Riza yang tiba sekitar pukul 15.15 WIB. Sayangnya, Perry dan Faisol bungkam ketika ditanya mengenai apakah pertemuan bakal membahas tarif impor Trump hingga pelemahan kurs rupiah.
Kedatangan Faisol Riza dan Perry Warjiyo ke Istana menimbulkan pertanyaan di tengah isu reshuffle kabinet yang dikabarkan akan dilakukan setelah lebaran 2025.
Secara terpisah, Prabowo menyatakan bahwa pemerintah akan melakukan negosiasi dengan pemerintah AS usai kebijakan Trump tersebut.
"Kita punya kekuatan juga nanti akan berunding. Kita akan berunding dengan semua negara. Kita akan juga buka perundingan sama Amerika. Kita akan menyampaikan, kita ingin hubungan yang baik. Kita ingin hubungan yang adil. Kita ingin hubungan yang setara," kata Prabowo di Majalengka, Senin siang.
Prabowo juga sempat menyinggung soal reshuffle kabinet dan dirjen yang ia copot karena tidak bekerja dengan baik.
"Kalau enggak beres, ganti pemimpin. Kita harus tega. Ada beberapa Dirjen yangg saya copot, ada menteri yang reshuffle karena enggak bisa kerja dalam tim. Jadi kita akan lebih kuat untuk akuntabilitas," ujar Prabowo dalam Program Prabowo Menjawab, dikutip Selasa (8/4/2025).
Sebelumnya , Presiden AS Donald Trump mengumumkan kebijakan tarif terbaru pada 2 April 2025. Trump menerapkan tarif minimal 10 persen terhadap semua impor barang dari seluruh dunia, dan Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen.
Sementara itu, tarif resiprokal yang dikenakan AS terhadap negara-negara ASEAN bervariasi. Malaysia dan Brunei Darussalam dikenakan tarif 24 persen, Filipina 17 persen, Singapura 10 persen, Kamboja 49 persen, Laos 48 persen, Vietnam 46 persen, Myanmar 44 persen, dan Thailand 36 persen.
Di sisi lain, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa (8/4/2025), melemah sebesar 24 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.846 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.822 per dolar AS.
Angka ini membawa nilai tukar rupiah ke rekor terburuk, menandingi titik terendah di Rp 16.650 pada masa krisis moneter 1998. (nba)
Load more