Ancaman Tarif Resiprokal AS, Indonesia Sudah Siaga Sejak Dini!
- istimewa - Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Indonesia sudah menyiapkan langkah mitigasi terhadap kebijakan tarif resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat (AS).
Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Deputi II Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Edy Priyono dalam sebuah rapat koordinasi yang digelar secara daring oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada Kamis (4/4).
Menurut Edy, kebijakan tarif yang ditetapkan oleh Presiden AS Donald Trump ini bukanlah hal yang datang tiba-tiba.
“Pada dasarnya kita sudah melakukan antisipasi dan mitigasi sejak dini, karena kebijakan Trump ini bukan sesuatu yang mendadak dalam hitungan hari,” ujarnya.
Tarif resiprokal yang dikenakan kepada Indonesia mencapai 32 persen, dari basis tarif 10 persen yang diterapkan kepada seluruh negara. Edy menegaskan bahwa arah kebijakan ini sudah diketahui sebelumnya, meskipun besaran tarif pastinya baru dikonfirmasi belakangan.
Dampak dan Langkah Mitigasi
KSP telah melakukan analisis mendalam mengenai dampak kebijakan ini terhadap Indonesia.
“Kami tidak bisa menyampaikan detailnya, tetapi yang pasti, mitigasi sudah dilakukan,” kata Edy.
Ia juga menyoroti bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dapat menjadi peluang bagi ekspor Indonesia, meskipun di sisi lain akan berdampak pada meningkatnya harga barang impor.
“Kalau dari sisi ekspor, sebenarnya ada kesempatan. Pelemahan rupiah membuat harga barang kita lebih kompetitif di pasar AS,” jelasnya.
Selain itu, Indonesia akan terus melakukan langkah diplomasi untuk meminimalkan dampak dari kebijakan perdagangan AS ini. “Lobi adalah hal yang wajar dalam diplomasi dagang, dan kita akan melakukan yang terbaik,” tambahnya.
Meski dikenai tarif tinggi, Indonesia tidak sendirian. Negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand juga menjadi sasaran kebijakan ini dengan tarif beragam, mulai dari 24 persen hingga 49 persen.
“Karena tarif ini dikenakan kepada banyak negara, maka persaingan di pasar AS masih bisa berjalan secara adil,” kata Edy.
Kebijakan tarif yang diumumkan Trump dalam acara "Make America Wealthy Again" ini dijadwalkan mulai berlaku pada 5 April 2025 untuk tarif universal, sementara tarif resiprokal akan diterapkan mulai 9 April 2025.
Load more