Daihatsu Dulu Pernah Berjaya, Kini Jadi Bayangan di Bawah Toyota
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com - Pada 1 April 2025, Daihatsu Motor Co., Ltd. secara resmi mengumumkan pengalihan seluruh operasi dan produknya ke dalam merek Toyota.
Langkah ini bertujuan meningkatkan efisiensi operasional dan unifikasi merek di bawah naungan Toyota Motor Corporation sebagai induk perusahaan.
Akibatnya, semua model kendaraan yang sebelumnya menggunakan merek Daihatsu akan beralih menjadi Toyota, dengan proses rebranding diler dan pusat layanan segera dimulai.
Keputusan ini menjadi pukulan berat bagi para penggemar Daihatsu, yang melihat merek legendaris ini perlahan menghilang dari industri otomotif global.
Awal Kejayaan Daihatsu
Dulu, Daihatsu adalah simbol inovasi dan ketangguhan. Sejak berdiri pada 1907 di Jepang sebagai Hatsudoki Seizo Co., Ltd., pabrikan ini menjadi pelopor kendaraan niaga kecil yang tangguh dan efisien.
Pada 1957, mereka meluncurkan Daihatsu Midget, kendaraan roda tiga yang sukses besar di berbagai negara, termasuk Indonesia. Tak lama setelah itu, model seperti Compagno dan Charade semakin mengukuhkan posisi Daihatsu sebagai pemain besar di industri otomotif global.
Di jalanan Asia Tenggara, Daihatsu pernah berjaya. Kendaraan-kendaraan mereka mendominasi segmen mobil kecil dan niaga, dikenal karena kehandalannya dan efisiensi bahan bakarnya.
Banyak keluarga yang mengandalkan Zebra untuk perjalanan sehari-hari, banyak pengusaha kecil yang mempercayakan bisnis mereka pada Gran Max. Namun, kejayaan Daihatsu mulai menghadapi tantangan seiring meningkatnya persaingan di industri otomotif global.
Perusahaan ini tetap bertahan dengan mobil kompak dan kendaraan niaga ringan, tetapi harus menghadapi tekanan besar dari raksasa lain, termasuk Toyota.
Titik Balik: Daihatsu Menjadi Bagian dari Toyota
Pada 1967, Daihatsu menjalin kemitraan dengan Toyota, sebuah langkah yang awalnya dianggap menguntungkan. Namun, perlahan tapi pasti, Daihatsu semakin tergantung pada Toyota. Tahun 1998 menjadi titik kritis ketika Toyota mengambil alih 51% saham Daihatsu, menjadikannya anak perusahaan.
Puncaknya terjadi pada 2016, saat Toyota resmi mengakuisisi 100% saham Daihatsu. Keputusan ini menandai akhir dari kemandirian pabrikan yang pernah menjadi salah satu pemain besar di industri otomotif Jepang.
Kini, Daihatsu tidak lagi beroperasi sebagai merek independen, melainkan sebagai divisi khusus kendaraan kecil dalam grup Toyota.
Load more