Rupiah Anjlok ke Rp16.676! Sentimen 'Risk-Off' dan Tarif AS Bikin Pasar Was-Was
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Nilai tukar rupiah kembali melemah dan menyentuh angka Rp16.676 per dolar AS pada perdagangan hari ini (28/3).
Di tengah derasnya arus sentimen global yang tidak bersahabat, kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump semakin menekan pasar.
Rencana penerapan tarif 25 persen terhadap mobil impor memicu sentimen ‘risk-off’, membuat pelaku pasar beralih ke aset yang lebih aman dan menekan mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.
Tarif Trump dan Sentimen Global
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah terjadi akibat respons pasar terhadap kebijakan proteksionisme AS. Ancaman tarif yang diumumkan Trump menambah ketidakpastian ekonomi global dan memperparah tekanan pada mata uang rupiah.
“Rupiah sempat dibuka melemah akibat dari sentimen risk-off yang berasal dari ancaman pengenaan tarif 25 persen kepada mobil yang tidak dibuat di AS,” ungkap Josua dalam wawancara di Jakarta, Jumat (28/3).
Trump, yang selama ini dikenal dengan kebijakan tarif proteksionisnya, kembali menegaskan sikapnya terhadap impor mobil. Menurutnya, negara-negara asing telah “menipu AS dalam perdagangan” dan kebijakan tarif ini bertujuan untuk mengembalikan keseimbangan perdagangan. Tarif 25 persen ini akan mulai berlaku pada 2 April 2025 dan akan langsung diterapkan ke berbagai negara sebagai bentuk tekanan agar mereka menghapus bea masuk terhadap produk AS.
Namun, hingga kini masih belum jelas bagaimana tarif tersebut akan diberlakukan, mengingat banyak mobil yang dirakit di AS menggunakan suku cadang dari luar negeri. Meski demikian, Trump berjanji akan melakukan pengawasan ketat terhadap implementasi kebijakan ini.
Rupiah Tertekan, Investor Cemas
Di pasar keuangan, rupiah menunjukkan tren melemah sepanjang pekan ini. Data perdagangan menunjukkan nilai tukar rupiah turun sebesar 0,36 persen secara mingguan (week to week).
Pada perdagangan Jumat (28/3), rupiah melemah 14 poin atau 0,08 persen menjadi Rp16.676 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp16.562 per dolar AS. Pelemahan ini juga diperburuk oleh kekhawatiran terhadap pelebaran defisit transaksi berjalan Indonesia, yang membuat investor semakin berhati-hati dalam berinvestasi di aset berdenominasi rupiah.
Load more