Sistem Kerja WFA akan Mengurai Arus Mudik Lebaran 2025, Menhub Dudy Bilang Begini
- wawan setyawan
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyebut kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah akan membantu mengurangi kepadatan arus mudik Lebaran 2025/Idul Fitri 1446 Hijriah.
Adanya fleksibilitas bekerja dari mana saja, akan membuat pemudik bisa menyesuaikan waktu keberangkatan mereka.
Hal ini membuat distribusi arus mudik lebih merata dan mengurangi penumpukan di hari-hari tertentu.
"Kebijakan WFA berpengaruh terhadap pilihan tanggal berangkat mudik," kata Menhub Dudy di Tangerang, Banten, Kamis (27/3/2025).
Selain itu, menurutnya, kebijakan WFA juga berdampak pada meningkatnya permintaan tiket transportasi, baik untuk penerbangan maupun jalan tol yang sebelumnya telah diberikan diskon oleh pemerintah.
"Ya, sepertinya begitu. Jadi WFA itu berpengaruh terhadap pilihan tanggal orang-orang berangkat. Kemudian tiket itu berpengaruh terhadap lonjakan pembelian tiket gitu," ungkapnya.
Menhub memastikan bahwa arus mudik Lebaran, baik melalui jalur darat maupun udara, berjalan lancar.
Untuk itu, Dudy terus memantau kondisi arus mudik serta memastikan kesiapan sarana dan prasarana di Bandara Soekarno-Hatta menjelang puncak mudik yang diprediksi terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025.
"Ada kenaikan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta jika dibandingkan tahun lalu. Tetapi tidak kelihatan karena PT Angkasa Pura Indonesia sebagai pengelola bandara sudah menata sedemikian rupa dengan menyusun alokasi penerbangan di masing-masing terminal, sehingga tidak ada penumpukan," tuturnya.
Data dari PT Angkasa Pura Indonesia menunjukkan bahwa jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sejak H-10 hingga H-5 Lebaran (21-26 Maret 2025) mencapai 885.306 orang, meningkat 8% dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 823.055 orang.
Dengan rata-rata 177.000 penumpang per hari, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025 dengan jumlah penumpang mencapai sekitar 202.000 orang.
Menhub Dudy juga mengapresiasi langkah renovasi dan revitalisasi bandara, termasuk pengaturan ulang operasional terminal di Bandara Soekarno-Hatta. Salah satu perubahan signifikan adalah pengoperasian Terminal 2F sebagai terminal khusus untuk jamaah umroh.
Peningkatan layanan bandara ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para penumpang pesawat terbang.
"Pemudik yang datang sesuai dengan tiket yang terjual sehingga kami tidak khawatir. Pesawat tersedia dan kapasitas bandara juga cukup untuk menampung pemudik yang akan melakukan perjalanan," pungkasnya. (ant/rpi)
Load more