Lebih lanjut, Harry Su menyoroti pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana yang akan segera masuk ke Danantara.
Ia menilai bahwa keputusan pertama terkait investasi akan menentukan kredibilitas lembaga ini di mata investor.
Hal ini terutama karena Danantara bakal sangat kaya dengan semua dividen yang masuk ke pundi-pundi mereka dalam beberapa minggu ke depan.
"Pertanyaannya adalah apa yang akan mereka lakukan dengan uang jutaan dolar tersebut? Membeli obligasi atau membeli kembali saham yang telah dijual atau apa? Yang pasti, proyek pertama Danantara akan menentukan tidak hanya citranya tapi juga kredibilitasnya di pasar, membentuk kesuksesan Indonesia di mata para investor," ungkap Harry Su.
"Dengan datangnya libur Lebaran dan kebutuhan untuk mendirikan kantor, investor mungkin harus menunggu hingga bulan Mei untuk mengetahui rencana investasi Danantara. Perlu diingat bahwa pelaksanaan dan eksekusi proyek tetap merupakan risiko pasar," ujarnya.
Selain itu, ia juga menyoroti pemindahan perusahaan konstruksi milik negara, seperti PT Wijaya Karya (WIKA) dan PT Waskita Karya (WSKT), ke dalam Danantara.
Menurutnya, hal ini memunculkan kekhawatiran di kalangan investor karena kedua perusahaan tersebut tengah menghadapi tantangan keuangan yang besar.
Load more