Jakarta, tvOnenews.com - Istri Aguan Rebecca Halim, pengendali PT Eralink Internasional menambah porsi kepemilikan saham pada PT Erajya Swasembada Tbk (ERAA). Hal itu semakin memantapkannya sebagai pengendali ERAA, terlebih dalam waktu dekat perseroan ini akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS LB).
Sebagaimana diketahui, RUPS LB ERAA, menindaklanjuti Komisaris utama yang juga merupakan pendiri PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) Ardy Hady Wijaya yang menyatakan mundur dari kursinya.
Ardy Hady Wijaya mundur dengan membawa kedua anaknya yang duduk di kursi direksi untuk ikut dalam langkahnya. Keduanya yakni Mitchella Ardy Hady Wijaya, dan Keith Ardy Hady Wijaya. Menyusul mereka, direktur lainnya Elly ikut mengundurkan diri.
Padahal, latar belakang, petinggi dengan nama belakang Wijaya, dikaitkan dengan sosok Sugianto Kusuma alias Aguan yang merupakan pendiri Agung Sedayu Group.
Erajaya Swasembada sendiri merupakan perusahaan yang dikendalikan keluarga Aguan.
Berdasarkan silsilah keluarga yang dihimpun, istri Aguan, yakni Rebecca Halim merupakan sosok pengendali Erajaya Swasembada dengan 54,51 persen saham dimiliki lewat PT Eralink International.
Anak dari Rebecca Halim, yakni Richard Halim Kusuma, menjabat sebagai komisaris Erajaya. Kemudian, adik Rebecca Halim, alias ipar dari Aguan yakni Budiarto Halim menjabat sebagai direktur utama.
Sedangkan, Ardy Hady Wijaya, sosok yang memutuskan mengundurkan diri, memiliki hubungan afiliasi dengan Budiarto Halim. Sementara, Mitchella Ardy Hady Wijaya dan Keith Ardy Hadi Wijaya merupakan anak dari Ardy Hady Wijaya.
Pengunduran diri itu diumumkan dalam keterbukaan informasi pada 31 Februari 2025 lalu.
Alasan pengunduran diri itu adalah atas alasan pribadi.
"Adapun pengunduran diri tersebut di atas adalah karena alasan pribadi," kara Sekretaris Perusahaan ERAA Amelia Allen, mengutip keterbukaan informasi, Senin (18/3/2025).
Dalam laporan terpisah, PT Eralink Internasional membeli 65,88 juta saham ERAA pada Jumat (28/3/2025).
Harga pada transaksi tersebut mencapai Rp360 hingga Rp364 per lembar saham.
Tercatat, terdapat tiga kali pembelian yang dilakukan. Rinciannya, 1 juta saham ERAA di harga pelaksanaan Rp 360 per saham. Kemudian, pengendali kembali menambah porsi kepemilikan sahamnya sebanyak 500 ribu saham di harga Rp 362 per saham. Kemudian membeli lagi saham ERAA dengan harga transaksi Rp 364 per saham.
"Tujuan transaksi ialah untuk investasi dengan status kepemilikan saham langsung," kata Head of Legal & Corporate Secretary ERAA, Amelia Allen.
Jumlah PT Eralink International sebelum transaksi sebanyak 8,69 miliar atau setara 54,51%. Nah setelah transaksi porsi kepemilikan sahamnya bertambah menjadi 8,76 miliar atau setara 54,93%.
Disclaimer: Artikel ini tidak terkait ajakan investasi. Keputusan investasi ada di tangan pembaca.
(vsf)
Load more