ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Harga LPG Melonjak! Ini Perbandingan Harga Elpiji Subsidi dan Non-Subsidi Terbaru

Harga LPG subsidi 3 kg Rp21.000/tabung, Bright Gas 5,5 kg Rp90.000, 12 kg Rp192.000. Penyelewengan LPG capai Rp650 juta/bulan kini pengawasan terusdiperketat.
Kamis, 13 Maret 2025 - 09:22 WIB
Ilustrasi LPG 3 kg
Sumber :
  • Antara

Jakarta, tvOnenews.com - Per 13 Maret 2025, harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan. 

Perbedaan harga antara LPG subsidi dan non-subsidi semakin mencolok, terutama setelah munculnya kasus penyelewengan gas bersubsidi yang merugikan konsumen dan negara.

Harga LPG subsidi dan non-subsidi saat ini menunjukkan selisih yang cukup besar:

  • LPG Subsidi:
    Harga resmi LPG 3 kg atau yang dikenal sebagai tabung melon adalah sekitar Rp21.000 per tabung. Harga ini masih tergolong terjangkau, tetapi ketersediaannya di beberapa wilayah sering kali terbatas karena tingginya permintaan dan praktik penyelewengan.

  • Bright Gas (Non-Subsidi):

    • Ukuran 5,5 kg dijual dengan harga isi ulang sekitar Rp90.000 per tabung.

    • Ukuran 12 kg dibanderol sekitar Rp192.000 per tabung.

  • Blue Gaz (Non-Subsidi):

    • Ukuran 5,5 kg dijual sekitar Rp410.000 sudah termasuk tabung dan isi.

Perbedaan harga ini cukup signifikan. LPG subsidi memang ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah, sementara LPG non-subsidi menjadi pilihan bagi mereka yang tidak berhak menerima subsidi. 

Namun, karena ketersediaan LPG subsidi yang terbatas, banyak masyarakat terpaksa beralih ke LPG non-subsidi yang harganya jauh lebih mahal.

Penyelewengan LPG Subsidi Capai Omzet Rp650 Juta Per Bulan

Kasus penyelewengan LPG subsidi baru-baru ini terungkap di Gianyar, Bali. Bareskrim Polri berhasil mengungkap praktik pengoplosan LPG 3 kg bersubsidi ke dalam tabung non-subsidi berukuran 12 kg dan 50 kg. Bisnis ilegal ini telah berlangsung selama empat bulan dengan omzet mencapai Rp650 juta per bulan.

Modus operandi para pelaku cukup terstruktur. Mereka membeli LPG 3 kg bersubsidi dalam jumlah besar, kemudian memindahkan isinya ke tabung non-subsidi menggunakan peralatan khusus. LPG hasil oplosan ini kemudian dijual ke warung kelontong dengan harga lebih murah dari harga resmi Bright Gas, sehingga menarik minat konsumen tetapi merugikan pemerintah dan konsumen lain.

Pengawasan Ketat dan Penegakan Hukum Diperlukan

Kasus ini menyoroti lemahnya pengawasan distribusi LPG bersubsidi. Pemerintah diharapkan dapat memperketat pengawasan dan menindak tegas pelaku penyelewengan untuk memastikan subsidi tepat sasaran. 

Konsumen juga diimbau untuk berhati-hati dalam membeli LPG dan memastikan pembelian dilakukan melalui agen resmi untuk menghindari LPG oplosan.

Pemerintah perlu memperkuat pengawasan dan distribusi agar subsidi LPG benar-benar tepat sasaran dan tidak disalahgunakan. (nsp)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT