Jerit Tangis Buruh Sritex, Ini Curhatan Pilu Ratusan Karyawan Pabrik yang Meratapi Nasib setelah Badai PHK 12.000 Orang: Hujan Air Mata
- TikTok/@vii_vi14
Jakarta, tvOnenews.com - Jerit tangis buruh tak terbendung lagi saat hari terakhir PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) beroperasi, pada Jumat, 28 Februari 2025.
Sebanyak 12.000 orang karyawan pabrik tekstil Sritex akhirnya terpaksa di-PHK massal setelah perusahaan resmi dinyatakan bangkrut karena pailit keuangan.
Sritex Grup yang digadang sebagai salah satu 'Raja Tekstil' terbesar di Asia Tenggara akhirnya harus berhenti beroperasi, tepat pada Sabtu (1/3/2025).
Air mata dan isak tangis ratusan buruh pecah di setiap sudut pabrik Sritex yang ada di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Para pekerja tak kuasa meratapi nasib saat momen perpisahan dengan rekan buruh lain.
Mereka tampak saling berpelukan dan menguatkan satu sama lain setelah terpaksa harus kehilangan pekerjaan di hari pertama Bulan Suci Ramadan 2025.
Momen-momen sedih perpisahan karyawan Sritex banyak beredar di media sosial TikTok, Facebook, hingga Instagram.
Salah satunya terlihat dalam akun TikTok @vii_vi14 yang membagikan video tangis puluhan buruh perempuan di dalam pabrik tak kuasa dibendung.
"Terima kasih Sritex. Terima kasih teman-teman ,terima kasih semuanya, kami pamit undur diri. Last day," tulis @vii_vi14 dalam caption video memilukan itu.
Pada postingan lain, pemilik akun @huma6977 juga mengunggah saat-saat haru biru di halaman pabrik Sritex Sukoharjo.
Tampak ribuan karyawan berseragam biru kebanggaan Sritex, berkumpul di halaman dengan suasana rinai gerimis di halaman pabrik.
"Kenang-kenangan tadi sore, meskipun rintik hujan turun kita berkumpul, rintik hujan turun seakan tahu kesedihan kami, hujan air mata harus berpisah dengan teman-teman. Suka dan duka begitu banyak pengalaman hidup yang kami dapat di Sritex, terima kasih semuanya," tulisnya.
Keadaan memilukan itu dialami seluruh karyawan dari berbagai jajaran, dari buruh jahit hingga jajaran manajemen. Berikut ini adalah beberapa curhatan sedih yang dibagikan para karyawan Sritex di TikTok.
"Untuk sekian kalinya, terima kasih Sritex, kami jajaran para QC pamit undur diri, jika ada kata² terucap disengaja maupun tidak disengaja yang menyakiti kalian kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ungkap pengguna TikTok @harun.ro.
"Dipertemukan oleh pekerjaan, dipisahkan oleh keadaan," curhat buruh lain pemilik akun @maskhoo.
"Terima kasih 6 tahunnya, pengalaman yang tak terlupakan yang menghiasi perjalanan panjang aku," kata @xryan0901 dengan emoticon sedih.
"Terima kasih sudah menjadi sawah ladangku selama 7 tahun ini," tulis pemilik akun TikTok @dstyani.
"Setiap pertemuan ada perpisahan, setiap tempat memberi pengalaman, selesai sudah proses pembelajaran di fase ini, terima kasih, senang bertemu orang-orang baik seperti kalian. sampai jumpa dilain kesempatan," tulis @niaarmddd_.
Bos Sritex Sampaikan Pesan Terakhir
- Dok. Kemnaker/tvOne
Tak hanya para buruh, Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto juga hanya bisa menyampaikan rasa haru.
Kepada puluhan ribu karyawan yang selama ini telah menghidupkan pabrik dan menggantungkan kehidupannya di sana, Ia menyampaikan terima kasih yang mendalam.
"Kami berduka, namun harus terus memberi semangat," katanya di Semarang, sebagaimana dikutip dari Antara.
Iwan Lukminto mengungkapkan, terhitung sudah 21.382 hari Sritex beroperasi sejak berdiri pada 16 Agustus 1966.
Di pabrik pusatnya yang ada di Kabupaten Sukoharjo, ada sekitar 8 ribu lebih karyawan yang harus menerima surat pemutusan hubungan kerja pada hari terakhir Sritex beroperasi.
Secara keseluruhan, ada 12 ribu-an karyawan Sritex dan tiga anak usahanya yang terpaksa tak lagi bekerja.
Tiga anak usaha Sritex itu adalah PT Primayudha Boyolali, PT Sinar Pantja Jaya, dan PT Bitratex Semarang yang juga terpaksa ditutup.
Iwan menyebut, manajemen Sritex memastikan akan menyelesaikan proses pemberesan kepailitan agar hak-hak para karyawan dipastikan dapat terpenuhi seluruhnya.
Soal bangkrutnya Sritex, Iwan menyampaikan pihak perusahaan akan kooperatif dengan para kurator supaya proses pemberesan tersebut bisa berjalan lancar.
Terkait PHK massal itu, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan alias Noel mengungkap bahwa pemerintah sampai saat masih terus mencari solusi terbaik untuk para korban PHK.
Ia menjanjikan, negara berkewajiban memastikan hak-hak buruh, utamanya menyangkut pesangon yang sesuai.
"Kita cari, kita negara harus juga cari solusi terbaik," kata Wamenaker Noel di Jakarta, Jumat (28/2).
Selain pesangon, pemerintah juga akan memastikan seluruh eks karyawan mendapatkan manfaat program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) dan juga Jaminan Hari Tua (JHT).
"Tidak kalah penting adalah kita juga mencari kawan-kawan yang di-PHK ini untuk mendapatkan pekerjaan di wilayah sekitar pabrik di situ," ujar Noel. (rpi)
Load more