Investasi Asing Merosot, Kadin Ingatkan Pemerintah Soal Strategi Ekonomi
- Tim tvOnenews/Abdul Gani Siregar
Jakarta, tvOnenews.com – Penurunan investasi asing dalam beberapa bulan terakhir menjadi perhatian serius Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
Ketua Umum Kadin, Anindya Bakrie, menyoroti tren negatif ini dan mengingatkan pentingnya strategi pemerintah untuk menarik kembali arus modal asing.
Menurutnya, meskipun investasi dalam negeri masih terbantu oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), ketergantungan terhadap skema ini tidak bisa menjadi solusi jangka panjang.
“Kita melihat investasi asing dalam empat hingga lima bulan terakhir mengalami penurunan. Namun, kita masih terbantu dengan investasi di SBN dan SRBI. Ini membutuhkan pemikiran lebih lanjut, terutama karena fund besar seperti Taspen dan BPJS Dana Pensiun cenderung takut berinvestasi akibat kasus-kasus sebelumnya, seperti MPM lost di BPJS Ketenagakerjaan,” ujar Anindya dalam acara Finance Lecture di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan, Jumat (28/2).
Menurutnya, ketakutan para investor akibat kasus-kasus keuangan yang terjadi sebelumnya harus segera diatasi dengan kebijakan yang lebih menjamin keamanan investasi.
“Kepercayaan adalah kunci dalam dunia investasi. Jika kita tidak segera menunjukkan perbaikan regulasi dan transparansi, investor akan memilih untuk menanamkan modalnya di negara lain,” tambahnya.
Anindya juga menyoroti peran industri keuangan dalam mendukung iklim investasi yang lebih sehat. Ia menegaskan bahwa dunia usaha membutuhkan kepastian dan akses pendanaan yang lebih luas.
“Kami di dunia usaha ingin sekali mempercepat pemulihan ekonomi (heal the economy). Kita harus bergerak, dan semua itu membutuhkan pendanaan yang baik,” jelasnya.
Selain itu, ia membandingkan kondisi Indonesia dengan India, yang saat ini menjadi salah satu negara primadona bagi para investor global.
“Di World Economic Forum Davos (Swiss) tahun ini, pertama kalinya disampaikan bahwa dua negara yang menjadi primadona selain Amerika Serikat adalah India dan Indonesia. Namun, ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari India, terutama dalam partisipasi publik di sektor investasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa Indonesia masih tertinggal dalam hal indeks partisipasi publik dalam investasi jika dibandingkan dengan India.
Load more