Jakarta, tvOnenews.com - PT Bank DKI (Bank DKI) buka suara soal kasus fraud perbankan yang masih menjadi ancaman.
Terlebih, dengan semakin majunya teknologi, fraud bisa dilakukan melalui berbagai metode.
PT Bank DKI menjelaskan salah satu cara yang umum dipakai ketika seorang fraudster melakukan aksinya.
Misalnya, dengan meminta identitas pribadi saat nasabah hendak mengakses aplikasi mobile banking-nya.
“Jadi penggunanya itu dihubungi, di-SMS, dibuat phishing namanya dengan website gadungan, kemudian diiming-iming hadiah. Dengan tidak sadar, dia memberikan user ID sama password atau pin-nya,” ungkap Amirul Wicaksono, Direktur Teknologi dan Operasional, dalam keterangannya, Rabu (26/2/2025).
“Kalau itu sudah didapatkan sama fraudster-nya, dia tinggal melakukan transaksi ke banknya, dan karena biasanya, security di bank itu melalui tiga hal itu, bisa jadi akan dinilai orangnya adalah orang yang punya rekening,” tambahnya.
Amirul juga mengingatkan masyarakat untuk selalu mewaspadai tingkah laku modus fraud perbankan, khususnya secara digital. Sebagai contoh, ia mengingatkan untuk meningkatkan frekuensi mengganti password mobile banking.
Load more