Ekonom: Danantara Tingkatkan Daya Saing BUMN di Sektor Energi
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Direktur Eksekutif Center for Energy Security Studies (CESS), Ali Ahmudi Achyak, menyatakan bahwa pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) berpotensi memperkuat daya saing Badan Usaha Milik Negara (BUMN), khususnya di sektor energi.
"Danantara dapat mendorong potensi BUMN dari hulu ke hilir serta meningkatkan fleksibilitas ekspansi mereka, terutama dalam mewujudkan kemandirian energi nasional sesuai visi Presiden Prabowo Subianto," ujar Ali Ahmudi Achyak di Jakarta, Senin.
Pada tahap awal, Danantara mengonsolidasikan tujuh BUMN, termasuk PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom Indonesia), PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Selain itu, tiga BUMN lain yang tergabung merupakan perusahaan pelat merah di sektor energi, yaitu PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN), PT Pertamina (Persero), dan PT Mineral Industri Indonesia (Persero) (MIND ID).
Ali menekankan bahwa pembentukan Danantara dapat mempercepat pencapaian kemandirian energi nasional melalui investasi yang dikelola oleh sovereign wealth fund atau lembaga pengelola dana investasi negara.
"Dengan sumber daya alam yang melimpah, diperlukan investasi besar, dan Danantara memiliki peran dalam mengoordinasikan BUMN guna mencapai swasembada energi di Indonesia," jelasnya.
Ia berharap BUMN yang tergabung dalam Danantara dapat saling melengkapi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing mereka.
"Danantara juga akan meningkatkan efisiensi kinerja BUMN serta mempercepat ekspansi mereka dalam memenuhi kebutuhan energi nasional," tambahnya.
Ali menilai pembentukan Danantara sebagai strategi efektif untuk meningkatkan keunggulan kompetitif BUMN.
"Negara-negara seperti Malaysia dan Singapura telah membuktikan pentingnya memiliki lembaga seperti Danantara yang kuat untuk bersaing di tingkat global," ungkapnya.
Ia mencontohkan bagaimana Perdana Menteri Malaysia ke-4 dan ke-7, Mahathir Mohammad, mendukung kemandirian Khazanah Bhd pada pertengahan 1990-an agar negara memiliki perusahaan pelat merah yang kompetitif secara global. Demikian pula, Perdana Menteri Singapura ke-1, Lee Kuan Yew, membentuk Temasek Group dengan tujuan serupa.
Ali optimistis bahwa melalui Danantara, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto memiliki peluang besar untuk membawa perubahan signifikan bagi perekonomian nasional.
Load more