Sempat Diancam Ransomware, BCA Bilang Begini soal Serangan Siber yang Terus Meningkat sejak Covid-19: Ada 4 Miliar Serangan
- Viva.co.id
Jakarta, tvOnenews.com - BCA sebagai salah satu entitas bank terkemuka di Indonesia menyampaikan perhatian serius terhadap fenomena serangan siber yang kian marak di era digital saat ini.
EVP Group Strategic IT BCA David Formula mengatakan, pascapandemi Covid-19, serangan siber ke perbankan terus meningkat drastis.
BCA mencatat, ada tiga hingga empat miliar serangan di berbagai perusahaan perbankan selama tahun 2024.
"Meski perbankan berada di urutan ketujuh dari sasaran hacker, kami mencatat ada tiga hingga empat miliar selama 2024. Jumlah ini meningkat dari 2023 yang tercatat ada 1,9 miliar serangan siber," kata David Formula dalam acara diskusi terkait serangan siber di ICE BSD Tangerang, Banten, Sabtu (22/2/2025).
Ia menuturkan, target urutan pertama serangan siber adalah perusahaan IT. Biasanya, hacker mencari pintu masuk dari perusahaan teknologi untuk kemudian melumpuhkan jaringan di perusahaan terkait.
Adapun jenis serangan siber yang kerap terjadi di perbankan adalah Distributed Denial-of-Service (DDoS) yakni mengganggu layanan jaringan dengan membanjiri server, jaringan, atau situs web.
Kemudian malware yakni serangan menggunakan perangkat lunak berbahaya untuk merusak sistem komputer, server, atau jaringan komputer.
"Sejauh ini, Tim IT bisa melakukan antisipasi dan tidak ada serangan yang berhasil melumpuhkan sistem jaringan BCA," katanya.
David menuturkan BCA juga berkoordinasi dengan provider negara lain ketika menemukan ada serangan siber dari luar negeri untuk menjaga kenyamanan customer dari serangan siber. Hal ini bertujuan agar hacker tidak juga menyerang perbankan lainnya.
Terlebih, BCA mencatat dalam sehari ada 180 juta transaksi dari total 32 juta pelanggan. Sehingga, keamanan dan kenyamanan nasabah menjadi prioritas utama.
"Kita juga laporkan kepada Bank Indonesia dan OJK untuk memastikan perbankan di Indonesia bebas dari serangan siber," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, BCA belum lama ini mendapat ancaman dari Bjorka terkait data nasabah terancam karena serangan ransomware.
Terkait hal tersebut, EVP Contact Center & Digital Services BCA Adrianus Wagimin, mengingatkan pelanggan agar terhindar dari serangan siber maupun hacker maka diharapkan untuk selalu melaporkan segala macamnya melalui call center resmi.
Load more