"Sejauh ini, Tim IT bisa melakukan antisipasi dan tidak ada serangan yang berhasil melumpuhkan sistem jaringan BCA," katanya.
David menuturkan BCA juga berkoordinasi dengan provider negara lain ketika menemukan ada serangan siber dari luar negeri untuk menjaga kenyamanan customer dari serangan siber. Hal ini bertujuan agar hacker tidak juga menyerang perbankan lainnya.
Terlebih, BCA mencatat dalam sehari ada 180 juta transaksi dari total 32 juta pelanggan. Sehingga, keamanan dan kenyamanan nasabah menjadi prioritas utama.
"Kita juga laporkan kepada Bank Indonesia dan OJK untuk memastikan perbankan di Indonesia bebas dari serangan siber," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, BCA belum lama ini mendapat ancaman dari Bjorka terkait data nasabah terancam karena serangan ransomware.
Terkait hal tersebut, EVP Contact Center & Digital Services BCA Adrianus Wagimin, mengingatkan pelanggan agar terhindar dari serangan siber maupun hacker maka diharapkan untuk selalu melaporkan segala macamnya melalui call center resmi.
Pasalnya, beragam penipuan yang saat ini terjadi telah banyak berhasil membuat pelanggan menjadi korban dan berdampak pada kerugian.
Load more