KKP Perkuat Pengelolaan Warisan Budaya Bawah Air
- tangkapan layar https://www.djppr.kemenkeu.go.id/debtswapdalamrangkatfcca:sebuahinisiatifpengalihanutanguntukkonservasiterumbukarang
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan warisan budaya bawah air guna membangun kesadaran, keterampilan, serta komitmen jangka panjang dalam pengelolaan berkelanjutan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) KKP, I Nyoman Radiarta, menyatakan bahwa upaya ini salah satunya dilakukan melalui kerja sama dengan berbagai mitra internasional dalam pelatihan peningkatan sumber daya manusia (SDM).
“Pelatihan ini berfokus pada konservasi serta pengelolaan warisan budaya bawah air di Belitung, Kepulauan Bangka Belitung,” ujar Nyoman dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
BPPSDM KP KKP menggandeng Flinders University Australia, UNESCO Jakarta Multisectoral and Regional Office, Pemerintah Kabupaten Belitung, Kementerian Kebudayaan, serta National Research Institute of Maritime Heritage Korea untuk menyelenggarakan pelatihan guna meningkatkan kualitas pengelolaan warisan budaya bawah air.
Nyoman menyoroti bahwa Belitung memiliki kekayaan warisan budaya bawah air yang sangat berharga, termasuk situs Belitung Shipwreck, yang menyimpan ribuan artefak bernilai tinggi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan komitmen jangka panjang dalam menjaga serta mengelola warisan budaya bawah air secara berkelanjutan,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa keterlibatan akademisi, praktisi, pemerintah daerah, dan komunitas lokal sangat penting dalam menciptakan sistem pengelolaan yang lebih baik sesuai standar internasional.
“Jika kita dapat mengelola dan melestarikan warisan ini dengan baik, maka kita juga turut mendukung pengembangan sektor eduwisata berbasis budaya maritim, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Belitung,” tambahnya.
Koordinator kegiatan dari BPPSDM KP–Flinders University, Nia Naelul Hasanah Ridwan, menjelaskan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas SDM dalam konservasi dan pengelolaan warisan budaya bawah air di Belitung.
Selain itu, pelatihan ini merupakan bagian dari proyek “Revisiting Salvaged and Looted Shipwreck Sites in Indonesia: An Integrated Management Framework for Safeguarding Underwater Cultural Heritage”.
Nia menambahkan bahwa pelatihan ini juga menjadi bagian dari implementasi program Integrated Initiative for Underwater Cultural Heritage Preservation, Marine Ecosystem Environment, and Coastal Community Development.
Load more