Segera Diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto, Ini Penjelasan Tentang Danantara dan Sosok-Sosok di Baliknya
- antara
Jakarta, tvOnenews.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, atau Danantara, merupakan lembaga yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mengelola serta mengonsolidasikan aset negara yang tersebar di berbagai BUMN besar dan lembaga lainnya.
Nama "Daya Anagata Nusantara" bermakna "kekuatan masa depan Nusantara." Maka dari itu, Danantara sangat mencerminkan visi Indonesia dalam menghadapi tantangan global dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.
Danantara direncanakan akan mengelola tujuh BUMN besar, yaitu:
-
Sektor Perbankan: Bank Mandiri, BRI, dan BNI
-
Sektor Energi: Pertamina dan PLN
-
Sektor Telekomunikasi: Telkom
-
Sektor Pertambangan: Mind ID
Total aset yang dikelola oleh BUMN tersebut diperkirakan mencapai Rp9.600 triliun.
Struktur dan Kepengurusan Danantara
Secara kelembagaan, Danantara berada langsung di bawah Presiden dan bertanggung jawab kepadanya. Presiden Prabowo telah menunjuk Muliaman D. Hadad sebagai Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara. Peluncuran resmi lembaga ini dijadwalkan pada 24 Februari mendatang.
Struktur organisasi Danantara terdiri dari tiga komponen utama:
-
Dewan Pengawas
-
Ketua: Erick Thohir (Menteri BUMN)
-
Anggota: Perwakilan dari Kementerian Keuangan dan pejabat negara lainnya yang ditunjuk oleh Presiden
-
-
Tugas: Mengawasi kinerja Danantara, menyetujui rencana kerja dan anggaran tahunan, serta mengevaluasi pencapaian target utama.
-
Badan Pelaksana
-
Kepala Badan Pelaksana: Muliaman Darmansyah Hadad
-
Anggota: Profesional dengan pengalaman di bidang investasi, ekonomi, keuangan, perbankan, atau manajemen perusahaan
-
-
Tugas: Mengelola operasional Danantara, merumuskan kebijakan, serta mewakili Danantara dalam urusan hukum dan bisnis.
-
Dewan Penasehat
-
Dibentuk oleh Presiden untuk memberikan masukan strategis
-
Anggotanya akan ditetapkan oleh Presiden dan bisa mencakup tokoh dari berbagai latar belakang
-
Presiden Prabowo telah mengajak mantan Presiden Indonesia seperti Joko Widodo, Susilo Bambang Yudhoyono, dan Megawati Soekarnoputri, serta organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Konferensi Waligereja Indonesia untuk turut serta dalam pengawasan Danantara.
Namun, beberapa pengamat mempertanyakan kompetensi dan profesionalisme jika tokoh-tokoh tersebut dilibatkan dalam pengelolaan Danantara, mengingat pentingnya keahlian di bidang investasi dan aset negara.
Danantara dan Indonesia Investment Authority (INA)
Indonesia sebelumnya telah memiliki Indonesia Investment Authority (INA), yang memiliki fungsi serupa dalam mengelola aset negara. Namun, Danantara dibentuk untuk menyatukan pengelolaan aset secara lebih terintegrasi, dan INA direncanakan akan dilebur ke dalam Danantara.
Presiden Prabowo mengumumkan rencana efisiensi anggaran negara sebesar Rp750 triliun pada tahun 2025. Dari jumlah tersebut:
-
US$20 miliar (Rp325 triliun) akan dialokasikan kepada Danantara sebagai dana investasi
-
US$24 miliar (Rp392 triliun) akan digunakan untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
-
Sisa anggaran akan dialokasikan untuk program prioritas lainnya
Struktur dan kebijakan Danantara masih bisa berkembang seiring dengan keputusan resmi yang diumumkan oleh pemerintah. (nsp)
Load more