Jakarta, tvOnenews.com - Rencana merger antara Nissan dan Honda disebut berujung batal.
Nissan juga disebut kurang memiliki kewaspadaan terhadap kesulitan yang dialaminya.
Klaim itu hadir bersamaan dengan keputusan mendadak Honda untuk merevisi persyaratan merger dengan mengusulkan agar Nissan menjadi anak perusahaan Honda.
"Honda menekan Nissan untuk melakukan pemangkasan lebih besar pada tenaga kerja dan kapasitas pabriknya, tetapi Nissan tidak mau mempertimbangkan penutupan pabrik yang sensitif secara politis," tulis reuters, merusuk pada enam orang sumber yang dirahasiakan, dikutip Rabu (12/2/20250.
Diketahui, penjualan Nissan mengalami kemerosotan dalam beberapa tahun terakhir.
Dari banyak sumber, gejolak Nissan dikaitkan dengan kekuatan manajemen yang menyusut, terutama setelah meremehkan permintaan mobil hybrid di AS.
Dalam masalah tersebut, Honda kemudian menawarkan jalan keluar dengan kerja sama senilai US$60 miliar.
Masih pada keteguhan Nissan, lanjut sumber reuters, ia mendapat kesan bahwa Nissan merasa dapat pulih dengan sendirinya, meskipun kesulitan yang dihadapinya semakin meningkat.
"Keteguhan hati itu, dikombinasikan dengan apa yang dilihat manajemen Honda sebagai pengambilan keputusan Nissan yang lambat, turut menghancurkan kesepakatan yang seharusnya menciptakan salah satu produsen mobil terbesar di dunia, ungkap tiga oran," jelas sumber. (vsf)
Load more