IBC Pandang Efisiensi Anggaran Jadi Peluang Swasta untuk Unjuk Investasi, Arsjad Mau Gandeng Investor di IES 2025: Kepercayaan Itu Penting
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Dewan Pengawas Indonesian Business Council (IBC) Arsjad Rasjid menegaskan bahwa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah bukan menjadi suatu hambatan bagi dunia usaha.
Arsjad menyampaikan, efisiensi itu justru membuat pendanaan negara lebih efektif guna mendorong pertumbuhan, sekaligus menjadi peluang swasta untuk unjuk investasi sebesar-besarnya.
"Ini adalah kesempatan untuk pengusaha dalam dan luar negeri untuk berpartisipasi, karena tujuannya Pak Prabowo bukan apa-apa dan tantangan APBN kita kan demikian. Untuk itu, kita perlu mendapatkan dana dari investasi. Ini adalah peluang," kata kepada wartawan seusai konferensi pers Indonesia Economic Summit (IES) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (12/2/2025).
Arsjad menegaskan, efisiensi anggaran pemerintah tahun ini menjadi menarik lantaran Prabowo membuka peluang seluas-luasnya untuk swasta, khususnya di sektor infrastruktur.
Menurut Arsjad, langkah Prabowo melakukan pemotongan anggaran tidak harus dipandang negatif, melainkan bakal membantu alokasi anggaran yang lebih efektif.
Lebih lanjut, kata Arsjad, efisiensi anggaran perlu dieksekusi sebagai langkah untuk menjawab tantangan keterbatasan APBN 2025.Â
Selain itu, hal tersebut sebenarnya juga akan merangsang investasi dalam negeri serta mendorong swasta untuk ekspansi bisnis dan ikut andil dalam memajukan ekonomi nasional.
Untuk itu, pihaknya optimis bahwa Indonesia Economic Summit (IES) yang akan digelar IBC di Jakarta pada 18-19 Februari nanti akan menjadi salah satu wadah untuk menggaet kepercayaaan swasta agar berinvestasi.Â
"Membangun kepercayaan itu penting, makanya adanya Indonesia Business Summit ini untuk memastikan bahwa kepercayaan swasta itu ada. Tapi kita jangan bicara pertumbuhan ekonomi saja, ya. Kita bicara juga kesejahteraan, kita ingin ajak mereka membangun ekosistem supaya industri kecil dan menengah, UMKM, terfasilitasi," imbuh Arsjad.
Tak hanya di sektor pembangunan infrastruktur, peran serta swasta juga dibutuhkan di sektor swasembada pangan, dan program makan bergizi gratis (MBG).
Untuk itu, IBC mengundang berbagai mitra, asosiasi perdagangan dan industri, perwakilan pemerintah asing, serta pemangku kepentingan lainnya untuk bergabung dalam forum IES 2025.
IES 2025 sendiri akan dihadiri lebih dari 1.000 pemimpin bisnis yang berasal dari berbagai negara dengan 48 kebangsaan yang berbeda. IES 2025 juga dihadiri oleh tokoh-tokoh VIP seperti para CEO dan pimpinan perusahaan-perusahaan terkemuka Indonesia dan asing, serta perwakilan negara-negara asing dan organisasi internasional. (rpi)
Load more