Jakarta, tvOnenews.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkap bahwa kenaikan harga daging kerbau di Indonesia diduga disebabkan oleh strategi distributor di India yang menaikkan harga, serta dampak dari nilai tukar dolar AS terhadap rupiah.
"Di India sekarang harganya sudah 3,8–3,9 dolar AS per kilogram, jadi kita harus mulai berhitung ulang. Artinya, kita perlu mencari vendor baru," ujar Arief di Jakarta, Rabu.
Selain kenaikan harga dari India, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS juga turut berpengaruh terhadap harga daging kerbau impor.
Arief menginstruksikan jajarannya untuk mencari vendor alternatif dengan harga yang lebih kompetitif guna menekan kenaikan harga daging kerbau.
"Karena harga belinya di India sudah tinggi, ditambah nilai tukar rupiah yang sekarang Rp16.300, tentu harga juga ikut naik. Jadi, saya menugaskan tim khusus untuk survei ke India dan mencari 2-3 vendor lain dengan harga yang lebih rendah," jelasnya.
Asosiasi Distributor Daging Indonesia (ADDI) mencatat harga daging kerbau beku di tingkat distributor saat ini sebagai berikut:
Load more