Asep mendorong PT Pos Indonesia untuk memiliki visi bisnis yang lebih revolusioner dan mandiri agar tidak terus mengandalkan proyek pemerintah.
"Jika diibaratkan berburu, PT Pos Indonesia seperti berburu hewan di kebun binatang. Ke depan, hal itu tidak boleh menjadi prioritas bisnisnya. Perusahaan harus siap untuk berburu di hutan liar dan menghadapi persaingan yang lebih luas," tambahnya.
PT Pos Indonesia sendiri telah menyampaikan tema Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) tahun 2025, yang berfokus pada penguatan sinergi antar-BUMN. Dengan nilai belanja BUMN yang mencapai Rp280 triliun, PT Pos Indonesia melihat peluang bisnis yang dapat meningkatkan pendapatan dan laba perusahaan.
Namun, Asep menekankan bahwa kesiapan teknologi dan inovasi menjadi faktor kunci dalam meningkatkan kecepatan, ketepatan, efisiensi, serta transparansi dalam layanan pengiriman.
"Saya kira hal ini jauh lebih penting untuk dilakukan oleh PT Pos Indonesia, daripada hanya meminta dukungan DPR agar mendapatkan proyek dari pemerintah," pungkasnya. (ant/nsp)
Load more