Jakarta, tvonenews.com - Ketersediaan rumah yang layak harus segera menjadi perhatian pemerintah. Saat ini, terdapat tidak kurang dari 37 kepala keluarga (KK) yang menghadapi masalah perumahan, baik yang belum memiliki rumah maupun yg tinggal di rumah tidak layak huni (RLTH).
Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi III DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) seusai bertemu dengan Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Jakarta, Senin (3/2/25).
Data terbaru menunjukan terdapat 10 juta kepala keluarga (KK) yang belum memiliki rumah, sementara 27 juta KK lainnya tinggal di rumah yang tidak layak huni (RTLH). Fenomena ini tidak hanya mencerminkan ketidakadilan sosial, tetapi juga menghambat perkembangan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
"Dengan 37 juta KK yang terbelit masalah perumahan, jelas bahwa banyak warga Indonesia yang berisiko menghadapi kondisi kehidupan yang tidak sehat dan tidak stabil. Masalah ini dapat berimplikasi terhadap kesehatan masyarakat, pendidikan anak, dan produktivitas ekonomi," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia ini memaparkan, pembangunan infrastruktur yang terintegrasi menjadi salah satu solusi mendasar dalam mengatasi krisis perumahan. Infrastruktur yang baik tidak hanya mendukung aksesibilitas dan konektivitas, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup.
Misalnya, pembangunan jalan, transportasi umum, serta penyediaan air bersih dan sanitasi menjadi faktor pendukung yang penting dalam pengembangan permukiman yang layak huni. Selain itu, investasi dalam infrastruktur dapat memperluas peluang lapangan kerja yang secara langsung berdampak pada kemampuan warga untuk memiliki rumah.
Load more