ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Hakim Federal Sementara Blokir Upaya Donald Trump Menghentikan Pendanaan Federal

Seorang hakim federal pada hari Selasa sementara memblokir upaya Presiden terpilih AS Donald Trump untuk menghentikan pendanaan
Rabu, 29 Januari 2025 - 10:12 WIB
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Sumber :
  • Antara

Washington, tvOnenews.com - Seorang hakim federal pada hari Selasa sementara memblokir upaya Presiden Donald Trump untuk menghentikan pendanaan federal selama pemerintahannya melakukan peninjauan ideologis untuk mencabut berbagai inisiatif progresif.

Keputusan ini menandai salah satu hari paling kacau bagi pemerintah AS sejak Trump kembali menjabat, dengan ketidakpastian terkait dana penting yang memicu kepanikan dan kebingungan di kalangan negara bagian, sekolah, dan organisasi yang bergantung pada triliunan dolar dana dari Washington.

Melansir dari AP, Hakim Distrik AS Loren L. AliKhan mengeluarkan perintah penangguhan administratif hanya beberapa menit sebelum kebijakan tersebut dijadwalkan berlaku. Penangguhan ini diajukan setelah gugatan dari kelompok nirlaba penerima dana federal dan akan berlaku hingga Senin sore, dengan sidang pengadilan lebih lanjut dijadwalkan pada pagi hari yang sama.

Gedung Putih belum memberikan komentar terkait putusan ini, yang menimbulkan potensi konflik konstitusional mengenai kontrol atas uang pembayar pajak. Sementara itu, Demokrat yang berjuang untuk mendapatkan pijakan dalam pemerintahan Trump periode kedua mengecam tindakan presiden dari Partai Republik tersebut, menyebutnya sebagai keputusan sewenang-wenang dan ilegal.

Pejabat administrasi Trump menyatakan bahwa penghentian pendanaan sementara diperlukan agar pengeluaran sejalan dengan berbagai perintah eksekutif baru presiden, termasuk peningkatan produksi bahan bakar fosil, pencabutan perlindungan bagi kelompok transgender, serta penghentian inisiatif keberagaman, kesetaraan, dan inklusi.

Namun, memo yang disusun dengan bahasa tidak jelas oleh Kantor Manajemen dan Anggaran, serta tanggapan yang tidak konkret dari Gedung Putih sepanjang hari, menyebabkan kebingungan di kalangan anggota parlemen, pejabat publik, dan masyarakat umum mengenai program apa saja yang akan terkena dampaknya. Bahkan gangguan sementara dalam pendanaan bisa menyebabkan PHK massal atau terhentinya layanan publik.

"Ini seperti datang tiba-tiba," kata David Smith, juru bicara Distrik Sekolah Shawnee Mission di Kansas, salah satu distrik yang bergantung pada dana federal. Mereka kini berusaha memahami dampaknya tanpa informasi yang jelas.

Demokrat berargumen bahwa presiden tidak memiliki kewenangan untuk secara sepihak menghentikan pengeluaran yang telah disetujui Kongres. Beberapa menit setelah Hakim AliKhan mengeluarkan putusannya, jaksa agung dari 22 negara bagian serta Distrik Columbia mengajukan gugatan hukum untuk memblokir penghentian pendanaan secara permanen.

Di Kongres, senator Demokrat melaporkan menerima banyak panggilan panik dari komunitas mereka yang khawatir dengan nasib program sosial untuk anak-anak, lansia, infrastruktur publik, dan penelitian medis yang bergantung pada pendanaan federal.

"Tidak diragukan lagi, kebijakan ini sembrono, berbahaya, ilegal, dan inkonstitusional," ujar Letitia James, Jaksa Agung New York.

Hakim AliKhan, yang ditunjuk oleh Presiden Joe Biden, mempertanyakan kesiapan administrasi Trump dalam menerapkan kebijakan ini.

"Tampaknya pemerintah federal saat ini bahkan tidak tahu program apa saja yang akan terkena dampak penghentian," katanya.

Jessica Morton, pengacara dari Dewan Nasional Nirlaba, yang mengajukan gugatan, menegaskan bahwa ribuan organisasi di seluruh negeri bisa terdampak serius.

"Klien kami sangat khawatir. Bahkan jika hanya terjadi jeda singkat dalam pendanaan, mereka bisa terpaksa tutup," ujarnya.

Pejabat Departemen Kehakiman, Daniel Schwei, berargumen bahwa tidak ada urgensi untuk menunda kebijakan ini karena para penggugat belum secara spesifik menyebutkan siapa yang langsung kehilangan dana jika penghentian diberlakukan.

Pejabat administrasi Trump juga menegaskan bahwa program bantuan langsung kepada warga Amerika tidak akan terdampak, termasuk Medicare, Jaminan Sosial, pinjaman pelajar, dan kupon makanan. Namun, mereka tidak dapat memberikan daftar lengkap program yang akan tetap berjalan.

Awalnya, Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, tidak dapat mengonfirmasi apakah Medicaid termasuk dalam program yang dikecualikan dari penghentian. Namun, kemudian pemerintah mengklarifikasi bahwa Medicaid tidak akan terpengaruh.

Meskipun Trump berjanji akan "membersihkan Washington" dalam periode keduanya, dampak kebijakan penghentian pendanaan ini terasa luas hingga ke pelosok negeri.

Organisasi seperti Meals on Wheels, yang menyediakan makanan bagi lansia dengan dana federal, kini menghadapi ancaman terhentinya layanan mereka.

"Kurangnya kejelasan dan ketidakpastian saat ini menciptakan kekacauan. Banyak lansia mungkin panik karena mereka tidak tahu dari mana makanan berikutnya akan datang" kata Jenny Young, juru bicara organisasi tersebut. (nsp)

tvonenews

 

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Jangan Anggap Sepele! Ini Tanda-tanda Sariawan yang Berpotensi Jadi Kanker Mulut

Sariawan umumnya ringan, namun jika tak kunjung sembuh bisa menjadi tanda kanker mulut. Kenali penyebab, gejala, dan cara pencegahannya di sini.
Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Penembakan Massal Brutal di Pantai Australia: 12 Orang Tewas

Kepolisian New South Wales (NSW) menginformasikan bahwa jumlah korban tewas dalam insiden penembakan massal di Pantai Bondi, Australia, bertambah menjadi 12 orang.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu

Trending

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Sakit Hati Anggota DPR RI Ini Lihat Brutalnya 6 Polisi Keroyok Dua Mata Elang di Kalibata: Saya Minta Kapolri Tindak Tegas, Pecat

Anggota DPR RI, Melchias Markus Mekeng, mendesak Kapolri untuk tidak ragu mengambil langkah tegas terhadap enam polisi mengeroyok dua Mata Elang hingga korban tewas di Kalibata, Jakarta Selatan.
Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Disambut Hangat Masyarakat Lereng Merapi, Kesenian Ludruk Masih Relevan Menjadi Kritik Masyarakat

Kesenian tradisional ludruk kembali membuktikan relevansinya dalam merespons isu-isu sosial kontemporer dan dinamika perjuangan rakyat. Hal ini diangkat dalam pementasan lakon "Ku Tunggu di Jogja" yang dibawakan oleh Komunitas Kegiatan Mahasiswa (KKM) Studi Teater Tradisi (Status) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Omah Petroek, Sabtu (13/12) malam.
Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Eks Manajer Valentino Rossi Yakin Marc Marquez Tinggalkan Ducati untuk Kembali Perkuat Honda

Masa depan Marc Marquez di Ducati masih jadi tanda tanya besar di MotoGP 2027.
Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Jangan Sepelekan Wudhu, Bacalah Doa Terlebih Dahulu agar Shalat Lebih Diterima

Sebelum menunaikan shalat, setiap Muslim dianjurkan untuk terlebih dahulu berwudhu. Berikut bacaan doa sebelum dan setelah berwudhu
Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Update Klasemen Medali SEA Games 2025, Minggu 14 Desember hingga Pukul 18.00 WIB: Jetski Persembahkan Emas ke-38 untuk Indonesia

Kontingen Indonesia menambah perolehan medali di SEA Games 2025, Minggu (14/12/2025).
Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

Selamat Berbahagia, 4 Shio yang Tiba-tiba Cuan Minggu Depan 15–21 Desember 2025: Shio Ular Dapat Bantuan

​​​​​​​Ramalan shio minggu 15–21 Desember 2025 ungkap 4 shio tiba-tiba cuan serta 8 shio stabil dengan nasihat keuangan dan angka hoki masing-masing shio.
Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Profil Lengkap Young Syefura, Anggota Parlemen Malaysia yang Terus Digoda oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi

Berikut profil lengkap anggota Parlemen asal Malaysia, Young Syefura Othman yang terus digoda oleh Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi saat melakukan kunjungan kerja.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT