Saat Geger Pagar Laut, PANI Akui Properti PIK 2 sudah Laku Rp6 Triliun Lebih dalam Setahun: Pra-Penjualan Kaveling Paling Fantastis
- tvOnenews.com/Taufik Hidayat
Jakarta, tvOnenews.com – Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) saat ini menjadi sorotan banyak pihak karena geger pagar laut sepanjang 30,16 km di pesisir Tangerang, Banten.
Saat polemik pagar laut dan pembebasan tanah sedang jadi perhatian nasional, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) sebagai salah satu emiten pengembang mengakui telah berhasil mencapai target penjualan properti PIK 2 yang fantastis.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), PANI telah menembus penjualan melebihi target hingga Rp6,01 triliun sepanjang tahun 2024.
"Setelah merevisi target penjualan menjadi Rp6 triliun dari sebelumnya Rp5,5 triliun, PANI berhasil mencapai target sebesar Rp6,01 triliun atau 100,3% dari target tahun 2024 yang telah direvisi," kata Sekretaris Perusahaan, Sabtu (25/1/2025).
Kontribusi terbesar dari capaian tersebut berasal dari pra-penjualan kaveling komersial sebesar Rp2,9 triliun (48%).
Kemudian diikuti oleh pra-penjualan residensial sebesar Rp1,9 triliun (33%) dan produk komersial sebesar Rp 1,2 triliun (19%).
Hingga akhir Desember 2024, pertumbuhan penjualan tercatat Rp6 triliun atau tumbuh sebesar 156% dibandingkan tahun 2023 lalu Rp2,4 triliun.
"Dengan pencapaian yang solid di tahun 2024 ini, kami optimis untuk melanjutkan tren pertumbuhan positif ini di tahun tahun mendatang," lanjut PANI dalam keterangan tertulisnya.
PANI menyatakan akan fokus memperkuat strategi pemasaran dan penjualan, serta mengeksplorasi peluang dan inovasi yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pra-penjualan.
Kinerja tersebut didukung kontribusi penambahan 12 proyek baru yang berhasil diluncurkan PANI di PIK 2.
Kinerja penjualan PANI juga kian solid berkat akuisisi sejumlah anak perusahaan pengelola bank tanah melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II pada Desember 2023.
Langkah PANI diperkuat dengan tambahan bank tanah yang diperoleh melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) pada bulan Agustus 2024.
Hal itu menjadikan total bank tanah PANI seluas 1.876 hektar sebagai basis strategis untuk mencapai target pra-penjualan tahunan.
Sebagai kontribusi terbesar, pra-penjualan kaveling komersial mengalami peningkatan 247% YoY dibandingkan dengan tahun 2023 untuk periode yang sama.
"Peningkatan permintaan kaveling komersial ini didorong oleh pengembangan CBD PIK 2 yang berfokus pada pengembangan alternatif pusat bisnis di wilayah utara Jakarta dan NICE sebagai ikon baru di area CBD PIK 2 yang merupakan penggerak di sektor Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions (MICE) sebagai sebuah peluang untuk menumbuhkan geliat investasi di sektor ekonomi & pariwisata.”
Load more