Jakarta, tvOnenews.com – Tren koin jagat yang tengah meresahkan masyarakat, khususnya kalangan Gen Z, mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
“Kami juga sudah minta kepada Diskominfotik untuk koordinasi dengan Kementerian Kominfo terkait evaluasi atau kajian terhadap aplikasi koin jagat tersebut. Pastinya ada beberapa variabel, tapi kalau memang lebih banyak dampak negatifnya, mudah-mudahan juga bisa di-takedown,” ujar Teguh, Selasa (14/1).
Koin Jagat adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna, terutama anak muda, untuk melakukan transaksi digital berbasis permainan.
Namun, aplikasi ini menuai kritik karena dianggap mendorong perilaku konsumtif, tidak sehat, dan berpotensi memicu kerugian finansial bagi penggunanya.
Di beberapa daerah, keluhan masyarakat terhadap aplikasi ini semakin meningkat, terutama di kalangan orang tua yang khawatir terhadap dampak buruknya terhadap generasi muda.
Melihat perkembangan tersebut, Teguh menekankan pentingnya langkah antisipatif agar tren ini tidak semakin merugikan.
Selain upaya takedown aplikasi, Teguh juga menyoroti perlunya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya generasi muda, mengenai bijak menggunakan teknologi.
“Dan tentunya juga butuh beberapa pihak untuk berikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya Gen Z, untuk betul-betul lebih bijak dalam menggunakan atau memainkan game coin jagat tersebut,” tambahnya.
Langkah Pemprov DKI Jakarta ini menjadi bagian dari upaya kolaboratif dengan pemerintah pusat, mengingat dampak aplikasi jagat koin tidak hanya terbatas pada DKI Jakarta, tetapi juga meluas ke wilayah lainnya di Indonesia.
Dengan sinergi yang baik antara Pemprov DKI dan Kementerian Komdigi, diharapkan solusi komprehensif dapat ditemukan untuk melindungi masyarakat dari risiko aplikasi serupa di masa depan.
Teguh menegaskan bahwa Pemprov akan terus memantau perkembangan tren digital yang berpotensi merugikan masyarakat, sembari mendorong kesadaran digital di kalangan pengguna, terutama anak muda. (agr/nba)
Load more