"Hal ini menunjukkan upaya pemerintah dan Bank Indonesia melalui TPIP dan TPID dalam pengendalian harga pangan tetap di bawah 5 persen sebagaimana hasil kesepakatan HLM TPIP 2024," jelas Menko.
Sementara itu, inflasi komponen harga diatur Pemerintah (administered price/AP) masih tetap stabil yakni 0,03 persen (mtm) dan 0,56 persen (yoy). Secara keseluruhan, Airlangga menilai inflasi ini masih terjaga dalam rentang target 2,5 persen plus minus 1 persen didukung kenaikan pada komponen inti yakni 0,17 persen (mtm) dan 2,26 (yoy).
Inflasi komponen harga bergejolak secara tahunan tercatat mengalami penurunan, meskipun sejumlah komoditas tetap mengalami peningkatan seperti beras, bawang merah, bawang putih dan daging ayam ras.
Terjadinya pergeseran puncak panen dari Maret 2023 menjadi April 2024 serta perkiraan luas panen yang menurun sebesar 1,54 persen pada 2024, telah menyebabkan kenaikan harga beras pada awal tahun 2024.
Sementara itu, harga bawang putih mengalami kenaikan didorong melonjaknya harga bawang putih di China yang merupakan negara impor utama.
Di sisi lain, komoditas yang memberikan andil deflasi secara tahunan yaitu cabai merah dan cabai rawit. Komponen inti yang mencerminkan daya beli masyarakat mengalami inflasi sebesar 0,17 persen (mtm) atau 2,26 persen (yoy).
Peningkatan tersebut utamanya dipengaruhi oleh kenaikan harga emas perhiasan. Rata-rata harga emas tahun 2024 naik sebesar 22,88 persen dibandingkan rata-rata tahun 2023 atau sebesar 0,35 persen (yoy).
Load more