Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi menunjukkan penguatan di tengah tren pelemahan mayoritas bursa saham global.
"IHSG hari ini (20/12) diprediksi bergerak variatif (mixed) dalam rentang 6.920 hingga 7.100," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, di Jakarta.
Sementara itu, ada beberapa faktor-faktor lain yang terjadi di tengah menguatnya IHSG pada hari ini diantaranya adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan Kredit:
Dalam kondisi suku bunga tinggi, pertumbuhan kredit masih berada dalam target Bank Indonesia (BI) untuk 2024 sebesar 10–12 persen. Pada November 2024, penyaluran kredit tumbuh 10,79 persen (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,92 persen (yoy).
Pembiayaan syariah tumbuh 11,24 persen (yoy).
Penyaluran kredit UMKM meningkat 4,02 persen (yoy).
BI memproyeksikan pertumbuhan kredit pada 2025 akan meningkat ke kisaran 11–13 persen (yoy).
Ekonomi AS:
Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat pada kuartal III-2024 tercatat naik 3,1 persen (yoy), melebihi ekspektasi awal 2,8 persen (yoy) dan sedikit lebih tinggi dari kuartal II-2024 yang tumbuh 3,0 persen (yoy).
Bank Sentral Inggris (BoE):
Pada Desember 2024, BoE menahan suku bunga di level 4,75 persen, setelah sebelumnya memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan November 2024.
Nikkei: Naik 139,09 poin atau 0,36 persen ke 38.952,62.
Shanghai: Menguat 4,67 poin atau 0,14 persen ke 3.374,70.
Kuala Lumpur: Naik 1,26 poin atau 0,08 persen ke 1.601,35.
Straits Times: Melemah 24,52 poin atau 0,65 persen ke 3.738,36.
Kondisi ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi faktor domestik dan global, dengan sentimen positif dari pertumbuhan kredit dalam negeri dan stabilitas kebijakan moneter di beberapa negara. (ant/nsp)
Load more