Yugi menyebutkan bahwa program swasembada pangan, hilirisasi pangan, dan Program MBG akan menciptakan peluang usaha baru bagi pelaku bisnis di sektor kelautan dan perikanan. Hasil dari dialog tersebut akan diteruskan kepada Asosiasi (Anggota Luar Biasa/ALB) dan Kadin daerah (provinsi) untuk ditindaklanjuti sesuai dengan potensi dan kebutuhan masing-masing daerah.
"Kadin Daerah (Provinsi) itu kan PR-nya (Pekerjaan Rumahnya), kelebihan, kekurangannya macam-macam kan, atau handicap-nya macam-macam, sesuai dengan kompetensi daerah dan mana potensi daerah itu yang bisa di-expose, nah kita (Kadin Indonesia) mendukung dari segi kebijakannya. Nah mungkin kita fasilitasi juga dengan akses pemodalan," ungkap Yugi.
Menurutnya, Kadin berperan tidak hanya dalam mendorong investasi di sektor kelautan dan perikanan tetapi juga dalam memperkuat ekosistem logistik, meningkatkan inovasi dan teknologi, mendorong ekspor produk perikanan, serta memberdayakan UMKM di sektor ini.
"Sebagai jembatan antara pemerintah, investor, dan pelaku usaha, Kadin mendorong investasi untuk di perikanan tangkap, budidaya, pengolahan, serta infrastruktur pendukung. Kami juga memiliki perhatian serius terhadap akses konektivitas antar-daerah untuk mendukung distribusi pangan hasil laut," papar Yugi.
Kadin telah merumuskan beberapa langkah strategis untuk mendukung swasembada pangan, termasuk:
Mendorong investasi di perikanan tangkap, budidaya, pengolahan, dan infrastruktur pendukung.
Menguatkan konektivitas antar-daerah untuk memperlancar distribusi hasil laut.
Mengembangkan teknologi berbasis digital, seperti pengawasan kapal, digitalisasi rantai pasok, dan manajemen stok berbasis data.
Meningkatkan promosi produk perikanan baik di pasar domestik maupun internasional untuk memperluas peluang ekspor.
Yugi menekankan pentingnya pelatihan dan pendampingan bagi UMKM agar mereka dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar global. Ia juga mendukung penerapan kebijakan yang berorientasi pada tindakan nyata di lapangan, sesuai filosofi Presiden Prabowo Subianto.
Load more