Jakarta, tvonenews.com - Setelah Papua, pulau Kalimantan menjadi target pembentukan batalyon baru Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD). Bukan hanya untuk tujuan pertahanan, penambahan batalyon infantri (yonif) baru ini digadang - gadang untuk menyukseskan program swasembada pangan pemerintah.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan rencana pembentukan batalyon infantri (yonif) teritorial pembangunan di beberapa daerah di Kalimantan, termasuk Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.
“Sudah dikonsepkan ada batalyon, terus ada kompi produksi. Kalau nanti batalyon dibentuk, ada tempatnya seperti di Wanam dan di Kurik (Papua Selatan), itu mereka akan fokus. Itu kan batalyon tempur sebetulnya, nanti kan ada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, nanti kan ada batalyon-batalyon, kita gabung semua,” katanya di Jakarta, Minggu (15/12/2024).
Wanam dan Kurik merupakan wilayah di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, yang saat ini dipersiapkan pemerintah untuk menjadi lumbung pangan program swasembada pangan.
Maruli mengatakan untuk mencetak sawah yang luasnya ratusan ribu hektare, TNI AD tidak hanya dapat mengandalkan bintara pembina desa (babinsa), karena pengerjaan lahan seluas itu membutuhkan prajurit dalam jumlah besar, setidaknya se-batalyon.
“Babinsa cuma satu orang, satu desa. Gak mungkin dia ngurus. Ngurus 1.000 meter itu setengah mati, harus batalyon. Kita mau main ratusan ribu hektare lho ini. Kalau babinsa cuma petak-petak saja,” kata Maruli.
Lima Batalyon Baru
TNI Angkatan Darat pada 2 Oktober 2024 membentuk lima Yonif Teritorial Pembangunan di Papua, yaitu Yonif 801/Ksatria Yuddha Kentswuri di Kabupaten Keerom (Papua); Yonif 802/Wimane Mambe Jaya di Kabupaten Sarmi (Papua); Yonif 803/Nduka Adyatma Yuddha di Kabupaten Boven Digoel (Papua Selatan); Yonif 804/Dharma Bhakti Asasta Yudha di Kabupaten Merauke (Papua Selatan); dan terakhir Yonif 805/Ksatria Satya Waninggap bermarkas di Sorong (Papua Barat Daya).
Yonif-yonif tersebut yang merupakan satuan tempur TNI AD, mempunyai spesifikasi khusus produksi, di antaranya untuk produksi pangan.
“Batalyon-batalyon ini di bawah komando daerah militer (kodam), ada Kodam XVIII/Kasuari dan Kodam XVII/Cenderawasih. Batalyon ini punya spesifikasi untuk ada batalyon konstruksi, ada batalyon produksi. Kami akan melaksanakan program pertanian di wilayah Papua dan batalyon-batalyon ini akan membantu," kata Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto sebelumnya.
Lima yonif itu masing-masing diperkuat oleh 691 prajurit TNI AD yang berasal dari Papua dan didatangkan dari daerah-daerah lain antara lain dari Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. (hsb)
Load more