Saat PPN 12% Timbulkan Kecemasan PHK, HM Sampoerna Justru Buka 2 Pabrik Rokok Baru dengan Investasi Rp630 Miliar
- BKPM
Jakarta, tvOnenews.com - Kebijakan pemerintah menaikkan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12% pada 2025, menimbulkan isu pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah sektor, termasuk industri hasil tembakau.
Namun di tengah kekhawatiran tersebut, PT HM Sampoerna Tbk belum lama ini justru mengambil langkah besar dengan membuka dua pabrik rokok baru di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) secara langsung turut meresmikan fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) milik PT HM Sampoerna Tbk di Kabupaten Biltar (Jatim) dan Kabupaten Tegal (Jateng).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani yang yang turut dalam peresmian pada 13 Desember 2024, menyampaikan bahwa nilai investasi HM Sampoerna mencapai 42 juta dolar AS atau sekitar Rp630 miliar.
"Penciptaan lapangan pekerjaan adalah prioritas utama pemerintah. Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi bertugas mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk industrialisasi. Tapi ujung dari ujungnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas," kata Menteri Rosan di Jakarta, Sabtu (14/12/2024).
Menteri Rosan menegaskan, keberadaan pabrik rokok baru ini memberikan dampak positif yang besar, terutama bagi petani cengkeh, tembakau, dan vendor yang terlibat dalam ekosistem produksi.
Oleh karena itu, Rosan optimistis bahwa fasilitas produksi SKT tersebut akan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.
Di sisi lain, Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, mengungkapkan bahwa investasi tersebut bukan hanya soal menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memberdayakan perempuan.
"Kami bangga Sampoerna dapat menjadi wadah berkarya bagi puluhan ribu pelinting SKT, yang didominasi oleh perempuan-perempuan hebat dengan mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga," kata Ivan.
Philip Morris International (PMI), induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk, telah berinvestasi di Indonesia sejak 2005.
Total nilai investasi yang terealisasi selama periode 2005–2023 mencapai 6,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp103 triliun.
Hingga saat ini, perusahaan telah mempekerjakan lebih dari 90.000 orang yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Load more