Kulon Progo, DIY - Harga kedelai yang terus merokoket sejak sepekan terakhir berimbas pada penjualan tahu dan tempe di pasar tradisional di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pedagang mengeluh karena omset mereka turun hingga 25 persen.
Sejak Harga kedelai naik kisaran 11 sampai 12 ribu rupiah perkilogramnya, pedagang tahu dan tempe di pasar ikut kena dampaknya, ukuran tahu dan tempe kini mengecil, akibat kondisi ini penjualan pedangag menurun drastis hingga 25 persen, selain memperkecil ukuran produsen juga mengurangi jumlah tahu yang biasanya dijual seribu rupiah untuk 5 buah tahu, kini dikurangi menjadi 4 buah
Sutiyem (47) salah satu penjual tempe di pasar Bendungan mengatakan, akibat kenaikan sangat dirasakan pedagang, selain daya beli masyarakat jadi berkurang.
"Imbas kenaikan kedelai sangat saya rasakan mas, sekarang ukuran tempe pun diperkecil oleh produsen, saya beli masyarakat juga berkurang, sebelum kenaikan 170 potong tempe sekarang cuma 120 batang tempe," kata Sutiyem Rabu (16/2/2022)
Hal yang sama juga dirasakan penjual tahu, Menuk (38) mengatakan, akibat kenaikan harga ini pembeli jauh menurun bahkan kini pembeli mengurangi pembelian, karena harga tahu dan tempe cukup mahal.
"Dampak kenaikan harga kedelai sangat dirasakan mas, pembeli jauh menurun bahkan tidak sedikit pembeli yang mengurangi pembelian, ya mudah mudahan harga kembali normal seperti biasa," ujar Menuk.
Harga kedelai di kabupaten Kulon Progo sendiri berkisar antara 11 hingga 12 ribu rupiah perkilogram. Pedagang berharap pemerintah dapat mengendalikan gejolak harga kedelai ini, agar para pedagang dapat berjualan normal, terlebih di masa pandemi yang membuat aktivitas jual beli di pasar menurun. (Ari Wibowo/Buz)
Load more