Kadin Indonesia Dukung UMKM Berganti ke Energi Bersih
- Antara Foto
Jakarta, tvOnenews.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk beralih ke sumber energi bersih yang lebih ramah lingkungan, mengingat bahwa aktivitas sektor ini berkontribusi pada emisi gas rumah kaca hingga 216 juta ton CO2 di tahun 2023.
Anthony Utomo, selaku Ketua Kelompok Kerja Transisi Energi dan Ketua Komite Tetap Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kadin Indonesia, menyatakan dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis bahwa Indonesia baru memanfaatkan sekitar 14 persen dari potensi energi terbarukan yang tersedia.
Saat ini masih ada banyak potensi energi terbarukan, terutama dalam pembangkitan listrik, yang belum dimanfaatkan. Dari total 3.686 gigawatt sumber energi terbarukan di Indonesia, saat ini hanya 13,7 gigawatt yang telah digunakan.
UMKM akan menjadi salah satu pendorong utama dalam transisi energi bersih kedepannya. Saat ini, di Indonesia terdapat sekitar 65 juta UMKM yang memberikan kontribusi hingga Rp9.580 triliun, setara dengan 91 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97 persen dari total angkatan kerja.
"UMKM memiliki peranan penting dalam mengakselerasi transisi energi karena tidak hanya mendukung pengembangan energi bersih, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja," kata Anthony.
Namun, masih ada kesenjangan dalam transisi menuju energi bersih di kalangan UMKM. Banyak usaha kecil yang belum sepenuhnya memahami praktik bisnis yang berlandaskan keberlanjutan.
Data terbaru dari Indonesia Energy Transition Outlook 2024 menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas UMKM pada tahun 2023 mencapai 216 juta ton CO2. Tantangan utama yang menghalangi UMKM bertransisi ke energi bersih adalah terbatasnya akses ke pendanaan dan pendidikan.
"Kadin akan terus mendorong UMKM melakukan transformasi energi bersih melalui kampanye efisiensi energi, penerapan teknologi tepat guna, dukungan kebijakan dan regulasi serta pendidikan dan pelatihan," kata Anthony.
Sementara itu, Aryo PS Djojohadikusumo, Wakil Ketua Umum Bidang ESDM Kadin Indonesia, menegaskan tujuan jangka panjang Kadin dalam sektor ESDM adalah untuk menciptakan ketahanan energi nasional yang berkelanjutan dan inklusif, termasuk di kalangan UMKM.
"Sektor tersebut menjadi salah satu motor penting dalam perekonomian nasional," kata Aryo.
Seiring dengan itu, diperlukan perubahan dalam birokrasi dan regulasi guna menciptakan iklim yang mendukung investasi dan pengembangan energi bersih, terutama dalam pembangkit listrik yang berbasis energi bersih.
"Makin banyak pasokan dan kepastian pembangkit energi terbarukan kritikal untuk mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen," ujar Aryo.
Bagi UMKM, dukungan dalam kebijakan fiskal dan insentif untuk penggunaan energi bersih juga merupakan faktor penting yang dapat mempercepat proses transisi.
Menurut Aryo, UMKM dan sektor industri yang mengadopsi energi bersih akan menjadi pilar utama dalam pengembangan ekonomi hijau yang berkarbon rendah di Indonesia.
Senada dengan itu, M Maulana, Ketua Komite Tetap Rencana Strategis dan Kelembagaan Bidang ESDM Kadin, menambahkan bahwa inovasi dan dukungan kebijakan dari pemerintah adalah kunci untuk memastikan bahwa penggunaan energi bersih dapat memenuhi aspek ekonomi yang diperlukan oleh sektor UMKM.
"UMKM merupakan salah satu sektor yang sensitif terhadap harga sehingga keberadaan energi bersih yang terjangkau akan sangat penting," ujarnya.
Oleh karena itu, penting untuk membangun kolaborasi yang berkelanjutan antara pemerintah dan sektor swasta untuk mengeksplorasi potensi energi bersih yang bisa dikembangkan. Kombinasi teknologi inovatif, dukungan investasi, transformasi birokrasi dan regulasi, serta insentif fiskal dan nonfiskal sangat diperlukan.
"Insentif selayaknya diberikan kepada mereka yang mengembangkan dan para pengguna. Dengan begitu, akan terjadi akselerasi penggunaan energi bersih dari hulu ke hilir mulai produsen hingga konsumen," kata Maulana. (ant/nsp)
Load more