“Ini adalah upaya nyata untuk menghadirkan tata kelola pemerintahan yang lebih responsif dan adil. Sesuai pesan Presiden siang ini kepada kami semua, yakni memastikan setiap rupiah dari anggaran negara benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan sehingga menghasilkan manfaat nyata yang bisa dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia,” kata Luhut.
Kebocoran Anggaran
Lebih lanjut Luhut optimistis bahw dengan peluncuran e-Kalatog Versi 6.0, pemerintah akan lebih mudah untuk mencegah berbagai macam jenis kebocoran anggaran yang terjadi selama ini. Hal ini sesuai dengan pesan Presiden Prabowo Subianto saat menyerahkan DIPA Tahun Anggaran 2025.
““Kita harus sekali lagi saya tekankan, hemat, kita harus kurangi kebocoran dari anggaran. Saya bertekad untuk memerangi kebocoran di semua tingkat,” kata Presiden Prabowo.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negar (APBN) 2025 ini, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebelumnya telah menyetujui anggaran belanja negara sebesar Rp3.621,3 triliun.
“Stabilitas, keberlanjutan, dan kehati-hatian harus terus dijaga, terutama dalam pengelolaan belanja negara. Pengendalian ekonomi harus dilakukan dengan cermat, memastikan belanja negara efisien, tanpa pemborosan,” tegas Luhut. (hsb)
Load more