Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan optimis Indonesia bisa mencapai swasembada gula lebih cepat dari target 2028.
Menurutnya, kolaborasi yang baik antar kementerian dan pemanfaatan teknologi canggih menjadi kunci keberhasilan.
Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi gula, tetapi juga mensejahterakan petani tebu di berbagai daerah.
"Kita pakai teknologi, ada drone, irigasinya, alatnya juga kalau dulu pakai cangkul, sekarang pakai mesin. Bibitnya varietas baru yang merupakan bibit unggul dari sebelumnya, sehingga produktivitasnya bisa tinggi," ujarnya saat menghadiri peluncuran Program Manis menuju Swasembada Gula Nasional di Pabrik Gula Djatiroto, Lumajang, Jawa Timur, Rabu (20/11/2024).
Menko Zulhas menjelaskan bahwa produksi gula nasional terus meningkat. Pada 2023, produksi mencapai 2,2 juta ton, dan tahun ini naik menjadi 2,4 juta ton. Akan tetapi, kebutuhan nasional masih defisit sekitar 800 ribu ton.
"Namun untuk memenuhi kebutuhan gula nasional masih kurang 800 ribu ton, kami akan mempercepat. Kalau produktivitasnya tinggi dan untungnya banyak, sehingga petani tebu akan menanam lagi dan Indonesia bisa swasembada gula sebelum 2028," tambahnya.
Zulhas menyebutkan, pemerintah juga berfokus pada pemanfaatan lahan-lahan yang belum optimal untuk meningkatkan produksi tebu.
Wilayah seperti Merauke menjadi target pengembangan lahan baru, sementara komoditas tebu juga diproyeksikan untuk mendukung produksi bioetanol pada 2030.
Sebagai bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo, program ini mengandalkan dukungan dari semua pihak, termasuk petani, pemerintah daerah, dan sektor swasta.
Dalam acara tersebut, Zulhas turut melihat empat varietas benih tebu unggulan yang baru dirilis: PS Nusantara 081, PS Nusantara 082, PS Nusantara 083, dan PS Nusantara 084. Ia juga menanam tebu perdana dan meninjau kebun unggulan P10T.
Direktur Utama PTPN III (Persero) Holding Perkebunan, Mohammad Abdul Ghani, menambahkan bahwa berbagai inovasi diterapkan untuk mendukung swasembada gula.
Penggunaan teknologi, seperti platform ETERA untuk menghubungkan petani dengan perbankan dan penyediaan pupuk melalui program Makmur, turut mendukung produktivitas.
"Kemudian ada irigasi yang baik serta benih tebu varietas baru yang diharapkan dapat meningkatkan produksi gula," jelasnya. (ant/rpi)
Load more