Gelombang Deflasi Berlanjut Lagi pada Oktober? Ini Kata Ekonom
- antara
Jakarta, tvOnenews.com - Ekonom dari Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 mengalami inflasi.
Angkanya ada di sebesar 0,03 persen month on month (mom).
Hal itu disebut sebagai pemutus deflasi yang terjadi beberapa bulan terakhir.
“Kami memperkirakan inflasi di bulan Oktober 2024, setelah lima bulan berturut-turut mengalami deflasi," kata dia, Kamis (31/10/2024)
"Indeks Harga Konsumen pada bulan Oktober diperkirakan mengalami inflasi bulanan sebesar 0,03 persen mom,” lanjut dia.
Menurut dia, inflasi tersebut akan menandai berakhirnya deflasi selama lima bulan berturut-turut. Karena peningkatan pasokan dari panen baru-baru ini mulai berkurang, perkiraan kenaikan harga makanan adalah faktor utama yang mendorong inflasi Oktober 2024.
Ia juga memperkirakan inflasi harga bergejolak, yang sebagian besar terdiri dari bahan makanan, akan mencatat tingkat inflasi bulanan sebesar 0,19 persen mom, dibandingkan -1,34 persen mom pada September 2024.
Selain itu, sebagai akibat dari penurunan harga bahan bakar nonsubsidi dan harga tiket pesawat, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah diproyeksikan mencatat deflasi bulanan sebesar 0,44 persen mom.
“Karena moderasi biaya pendidikan yang terjadi baru-baru ini terus berlanjut, inflasi inti diperkirakan turun menjadi 0,14 persen mom dari 0,16 persen mom pada bulan September,” ujarnya.
Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa inflasi kumulatif dari Januari hingga Oktober 2024 akan menjadi sekitar 0,77 persen year to date (ytd), penurunan yang signifikan dari 1,89 persen ytd pada periode yang sama tahun 2023.
Josua memperkirakan tingkat inflasi tahunan akan tetap berada di bawah titik tengah kisaran target. Tingkat inflasi IHK tahunan diproyeksikan kembali melandai menjadi 1,67 persen year on year (yoy) pada Oktober, tetap berada di bawah titik tengah kisaran target tahun ini sebesar 1,5 hingga 3,5 persen.
Sementara itu, inflasi IHK inti tahunan diproyeksikan tetap stabil di level 2,09 persen year on year (yoy), karena penurunan harga energi dan pangan global yang sedang berlangsung.
“Kami memperkirakan inflasi akan mencapai sekitar 2 persen pada akhir tahun 2024, dengan proyeksi kenaikan sekitar 3 persen di tahun mendatang. Kami juga memperkirakan inflasi akan tetap berada dalam kisaran target 1,5 hingga 3,5 persen yang ditetapkan Bank Indonesia,” katanya.
Load more