Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah kabar baik dari perusahaan alat penyimpanan makanan yaitu Tupperware. Kabarnya, perusahaan tersebut untuk keluar dari status kebangkrutan dengan menjual asetnya kepada pemberi pinjaman disetujui oleh pengadilan kebangkrutan di Amerika Serikat.
Spencer Winters selaku pengacara Tupperware pada persidangan menjelaskan bahwa perusahaan produk penyimpanan makanan dan peralatan dapur tersebut terus berusaha untuk menemukan pembeli berbulan-bulan sebelum mengajukan kebangkrutan. Namun, tidak ada orang yang ingin mengambil alih utang perusahaan yang mencapai US$818 juta.
Kemudian, kelompok yang memberikan pinjaman mengambil alih Tupperware mencakup Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital. Berdasarkan dukungan tersebut, para pemberi pinjaman memberikan uang tunai sebanyak US$23,5 juta dan lebih dari US$63 juta lewat penghapusan sebagian utang.
Penjualan tersebut mencakup hak atas merek Tupperware serta aset di pasar-pasar utama seperti Kanada, Meksiko, Brasil, Amerika Serikat, Korea, China, Malaysia, dan India.
Namun, perusahaan memiliki rencana untuk menghentikan operasinya di pasar lain serta mengadopsi model bisnis baru yang berfokus pada strategi digital serta teknologi tinggi.
Saat proses kebangkrutan berjalan para pemberi pinjaman sempat memutus akses Tupperware ke dana operasional sehingga sekarang ini kedua belah pihak sudah memiliki kesepakatan untuk menyelesaikan proses tersebut. (nsp)
Load more