Dwi mencatat, hingga kuartal III 2024, GOLF mencatat pendapatan bersih sebesar Rp99,47 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen bisnis golf, yakni mencapai 72% atau setara dengan Rp71,84 miliar.
Kemudian, bisnis restoran menyumbang pendapatan sebesar Rp18,77 miliar dan bisnis lainnya senilai Rp8,86 miliar. Laba bersih GOLF sepanjang Januari-September 2024 tercatat sebesar Rp15,39 miliar.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja GOLF mengalami penurunan akibat adanya sejumlah pengembangan dan perbaikan di sejumlah lapangan golf milik perseroan yang ada di Sentul, Bogor dan Bali.
“Kami sedang membangun infrastruktur untuk menunjang konsep baru lapangan golf existing di Sentul dan di saat yang sama ada sejumlah perbaikan dan kegiatan perawatan di lapangan golf milik NKG. Hal ini membuat jumlah pengunjung terbatas,” terang Dwi.
Sedangkan pendapatan bersih GOLF pada kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp101,72 miliar dan laba bersih sebesar Rp27,44 miliar.
Pasca IPO Juli 2024 lalu, GOLF bergerak cepat untuk merealisasikan rencana ekspansinya. Ekspansi agresif ini membuat struktur biaya perseroan ikut melonjak.
“Saat proses ekspansi, perseroan mengeluarkan biaya untuk analisa, menambah jumlah SDM, dan juga untuk biaya pemasaran,” tutur Dwi.
Load more