Jakarta, tvOnenews.com - Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan bahwa program unggulan presiden terpilih Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG), diproyeksi akan menciptakan jutaan lapangan kerja baru.
Pasalnya, program MBG ini rencananya akan mencakup 30 ribu dapur pelayanan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana saat menjadi salah satu pembicara pembuka dalam BNI Investor Daily Summit 2024.
"Kalau nanti program ini sudah berjalan menyeluruh, akan ada kurang lebih 30.000 satuan pelayanan di seluruh Indonesia yang melayani ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan anak sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA, termasuk santri dan sekolah keagamaan lainnya," ujar Dadan, Selasa (8/10/2024).
Program ini akan menjadi salah satu proyek besar yang diharapkan berdampak luas, dan diproyeksikan akan mampu menciptakan sekitar 1,5 juta lapangan kerja baru.
Pasalnya, unit pelayanan dikatakan akan memiliki tiga pegawai dari Badan Gizi Nasional, yang bertugas untuk mengelola semua kebutuhan dalam pelaksanaan program tersebut.
"Pegawai badan gizinya tiga orang per satuan pelayanan, artinya ada 90 ribu orang (totalnya)," kata Dadan kepada awak media setelah acara selesai.
Selain itu, setiap unit pelayanan membutuhkan setidaknya 45 hingga 46 orang untuk memasak makanan bagi peserta program.
Ini menunjukkan potensi besar untuk membuka lapangan kerja baru di berbagai daerah.
"Di daerah yang masak-masak itu tergantung dari alat masak yang digunakan, kalau alat masaknya tradisional butuh kurang lebih sampai 45-46 orang. Jadi kalau kita asumsi masaknya tradisional maka nanti akan ada peluang kerja baru 1,5 juta," jelasnya.
Dadan mengatakan bahwa tenaga yang akan terserap bisa terdiri dari ibu-ibu, bapak-bapak sekitar lokasi pelayanan setempat.
"Karena itu pegawai lokal, ibu-ibu, anak-anak remaja, bapak-bapak. Itu tidak termasuk para petani yang memasok (bahan makanan)," ujarnya.
Program makan bergizi gratis ini direncanakan mulai berjalan penuh pada Januari 2025.
Program ini akan memberikan satu kali makan setiap hari kepada anak-anak sekolah, mulai dari PAUD hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Mengapa penting untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita?
Menurut Dadan, berdasarkan data terbaru, ada perbedaan signifikan dalam jumlah anggota keluarga menurut kelas ekonomi.
Keluarga kaya yang memiliki penghasilan lebih tinggi, umumnya hanya memiliki rata-rata 2,84 anggota keluarga. Dari 100 orang kaya, 84 di antaranya hanya memiliki satu anak, sementara 16 sisanya tidak memiliki anak sama sekali. Ironisnya, justru mereka yang punya sumber daya lebih malah memiliki lebih sedikit anak.
Sebaliknya, keluarga miskin memiliki rata-rata 4,78 anggota keluarga, yang berarti mereka umumnya memiliki tiga anak, meski kondisi keuangan mereka terbatas.
Dengan tingginya pertumbuhan populasi di keluarga miskin dan rentan miskin, Indonesia terus bertambah sekitar 3 juta jiwa setiap tahun, mayoritas berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi.
"Jika kita tidak intervensi dengan gizi yang baik, apa yang akan terjadi dengan populasi Indonesia pada 2045? Populasi yang menggulung dari keluarga miskin akan mengalami kesulitan bersaing, bahkan untuk menjadi petani pun tidak kuat karena tidak memiliki fisik yang bagus," kata Dadan.
Menurutnya, anak-anak dari keluarga miskin akan kesulitan bersaing secara fisik maupun mental. Bahkan, mereka mungkin tidak mampu bekerja di sektor pertanian sekalipun, karena kurangnya kekuatan fisik yang baik akibat gizi buruk.
Inilah alasan utama mengapa pemerintah Prabowo-Gibran memutuskan untuk melakukan investasi besar-besaran pada Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
Program Makan Bergizi Gratis ini diharapkan dapat mencakup 82,9 juta anak dan akan menelan anggaran hingga 400 triliun rupiah.
"Saat program ini berjalan, Badan Gizi akan mengeluarkan 1,2 triliun rupiah setiap hari untuk investasi di masa depan SDM Indonesia, dengan 75% dari anggaran tersebut dialokasikan untuk intervensi makan bergizi," ungkapnya.
Dengan potensi penciptaan lapangan kerja baru, program Makan Bergizi Gratis diklaim bukan hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga akan menggerakkan ekonomi di berbagai daerah.
Dukungan terhadap program ini penting untuk memastikan masa depan generasi Indonesia yang lebih sehat dan produktif. (rpi)
Load more