Dia juga menyoroti tren global di mana sektor perbankan mulai mengedepankan pembiayaan berbasis lingkungan.
Di Eropa, misalnya, banyak bank yang hanya mau memberikan kredit jika ada rekomendasi dari lembaga lingkungan.
"Di Eropa dan beberapa negara lainnya, perbankan hanya akan memberikan kredit jika ada rekomendasi dari lembaga-lembaga pemerhati lingkungan," tambahnya.
Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang besar, mencapai 3.687 gigawatt.
Potensi ini meliputi tenaga air (95 gigawatt), tenaga surya (3.294 gigawatt), bioenergi (57 gigawatt), panas bumi (23 gigawatt), energi angin (155 gigawatt), serta energi dari laut sebesar 63 gigawatt.
Sebagai tambahan, pemerintah juga telah menargetkan pengurangan gas rumah kaca (GRK) sebanyak 912 juta ton CO2 pada 2030, sesuai dengan Enhanced-Nationally Determined Contribution (E-NDC).
Dengan potensi yang luar biasa dan komitmen yang kuat, Indonesia diharapkan dapat menjadi salah satu pemain utama dalam mencapai net zero emissions di kancah global. (ant/rpi)
Load more