Kadin Indonesia Tegaskan Tidak Ada Dualisme, Fakta Sebenarnya Terungkap di Munaslub
- istimewa
Ketiga ketua Kadinda menghimbau seluruh Kadinda untuk bersatu dan menerima keputusan Munaslub yang diadakan atas usulan sejumlah pengurus Kadin daerah dan Anggota Luar Biasa (ALB).
Munaslub ini dihadiri oleh 28 Kadin provinsi dari total 34 dan 25 asosiasi, dan dilakukan sebagai respon terhadap ketidakpuasan terhadap kinerja ketua umum Kadin sebelumnya, Arsjad Rasjid, yang dianggap terlalu sibuk berpolitik di saat transisi dan tidak memberikan pertanggungjawaban.
“Ini bukan kudeta, ini organisasi bukan pemerintahan, tidak ada istilah kudeta. Ada salurannya, aturannya, kita tempuh langkah-langkah sesuai aturannya. Kalau merasa memang (Hasil Munaslub) tidak sah, silahkan menempuh jalur hukum,” tambah Muhammad Iqbal Piyeung, Ketua Umum Kadin Aceh.
Para Ketum Kadinda menegaskan bahwa Anindya Bakrie telah membuktikan sepak terjangnya di Kadin selama 25 tahun dan memulai dari bawah.
CEO PT Bakrie & Brothers telah membuktikan loyalitas dan kepemimpinannya di Kadin dan juga banyak dikenal dan dekat dengan Kadinda.
"Oleh sebab itu, wajar jika mayoritas Kadinda meminta Ketum Anin untuk menjadi pemimpin organisasi. Legowo saja, setiap orang punya waktunya, dan Kadin milik bersama, tidak hanya sebagian kelompok orang, kita ikut saja keputusan mayoritas,” ujar Kilit Laing, Ketua Umum Kadin Kalimantan Utara.
Munaslub Kadin 2024 dimaksudkan untuk menyatukan visi dan misi para pengurus Kadin di seluruh Indonesia.
Keputusan bulat yang diambil diharapkan dapat membawa kemajuan bagi organisasi dan mendukung program-program pemerintah yang akan datang. (rpi)
Load more