Rusia mengatakan sedang mengamati dengan sangat prihatin setelah Amerika Serikat menempatkan 8.500 tentara dalam siaga untuk siap dikerahkan ke Eropa jika terjadi eskalasi dalam krisis Ukraina.
Di Timur Tengah, gerakan Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran meluncurkan serangan rudal pada Senin (24/1/2022) di pangkalan Uni Emirat Arab yang menampung militer AS. Serangan itu digagalkan oleh pencegat Patriot buatan AS, kata pejabat AS dan Emirat.
Juga memicu kekhawatiran pasokan adalah kesulitan yang dihadapi oleh OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak bersama dengan Rusia dan produsen lainnya, dengan upaya untuk mencapai target peningkatan produksi bulanan sebesar 400.000 barel per hari.
Sementara itu di Iran, pembicaraan untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan Barat mendekati jalan buntu yang berbahaya, Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan pada Selasa (25/1/2022). Keberhasilan dalam pembicaraan tersebut dapat mengakibatkan pencabutan sanksi terhadap Iran dan lebih banyak barel minyak Iran untuk pasar dunia.
Persediaan minyak AS yang lebih rendah juga memberikan dukungan, dengan stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, pada level terendah untuk sepanjang tahun sejak 2012.
Pasar sedang menunggu laporan persediaan AS dari American Petroleum Institute (API), sebuah kelompok industri, pada Selasa (25/1/2022) dan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat.
Para analis memperkirakan data persediaan minyak mingguan AS terbaru akan menunjukkan penarikan 700.000 barel dari stok minyak mentahnya.(Ant/Jeg)
Load more