Jakarta, tvOnenews.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru melantik Saifullah Yusuf atau yang lebih dikenal sebagai Gus Ipul, sebagai Menteri Sosial (Mensos) baru pada Rabu, 11 September 2024.
Gus Ipul menggantikan posisi Mensos lantaran Risma maju di kontestasi Pilkada 2024, tepatnya sebagai calon gubernur (cagub) Jawa Timur.
"Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan setia kepada UUD negara RI 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi dharma bakti saya kepada bangsa dan negara,” kata Gus Ipul mengucap sumpah yang dipandu Presiden Jokowi, Rabu (11/9/2024).
Pelantikan Gus Ipul menambah daftar Menteri Sosial yang dilantik Jokowi selama dua periode masa jabatannya.
Sepanjang 10 tahun pemerintahan Jokowi, tercatat sudah ada enam orang yang menduduki posisi Menteri Sosial, dengan beragam latar belakang dan kontribusi.
Dalam perjalanan satu dekade terakhir, Kementerian Sosial sempat dipimpin oleh beberapa sosok yang membawa pengaruh besar, baik dalam hal prestasi maupun kontroversi.
Ada yang harus berhadapan dengan hukum, sementara yang lain meninggalkan jejak positif dalam kepemimpinan mereka.
1. Khofifah Indar Parawansa
Khofifah menjadi Menteri Sosial pertama di era Presiden Jokowi, dilantik pada Kabinet Kerja 2014-2018. Khofifah juga memainkan peran penting dalam kemenangan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 sebagai juru bicara.
Ia dikenal sebagai tokoh perempuan Nahdlatul Ulama (NU) yang kuat, menjabat Ketua Umum Muslimat NU selama empat periode. Khofifah mundur sebagai Mensos karena maju sebagai Gubernur Jawa Timur.
2. Idrus Marham
Idrus Marham menggantikan Khofifah pada 2018. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Sekjen Partai Golkar.
Namun, tak lama setelah menjabat, Idrus tersandung kasus korupsi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau 1 dan divonis dua tahun penjara pada April 2019. Ia kemudian mengundurkan diri dari posisinya sebagai Menteri Sosial.
3. Agus Gumiwang Kartasasmita
Setelah Idrus tersandung kasus hukum, Jokowi menunjuk Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menggantikannya. Agus adalah politikus senior Partai Golkar dan memiliki latar belakang keluarga yang berpengaruh.
Saat Pilpres 2014, Agus mendukung pasangan Jokowi-JK meskipun Partai Golkar saat itu mendukung Prabowo Subianto.
Juliari Batubara, politisi PDIP, dilantik sebagai Menteri Sosial pada Oktober 2019. Namun, nasibnya serupa dengan Idrus. Juliari terlibat dalam kasus korupsi dana bantuan sosial (bansos).
Parahnya, Juliari Batubara terseret kasus korupsi bantuan sosial Covid-19 di masa krisis pandemi. Kasus tersebut akhirnya membuat ia dicopot secara tidak hormat dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara serta denda Rp500 juta pada 2021.
5. Tri Rismaharini
Risma, yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, dilantik menjadi Menteri Sosial pada Desember 2020. Risma dipilih karena dikenal sebagai sosok yang ulet dan pekerja keras, terutama dalam memperjuangkan nasib rakyat kecil. Namun, Risma memutuskan mundur dari jabatannya untuk maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Jawa Timur 2024.
6. Saifullah Yusuf (Gus Ipul)
Gus Ipul, yang baru dilantik pada 11 September 2024, adalah Sekretaris Jenderal PBNU. Sebelum menjadi Menteri Sosial, Gus Ipul telah malang melintang di dunia politik, pernah menjabat sebagai Menteri Negara Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Ia juga pernah menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur bersama Soekarwo selama dua periode dari 2009 hingga 2019.
Penunjukan Gus Ipul diharapkan dapat membawa perubahan positif di Kementerian Sosial, terutama setelah beberapa pemimpin sebelumnya menghadapi kasus hukum.
Presiden Jokowi menekankan pentingnya reformasi di kementerian ini untuk memastikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.
Dengan dilantiknya Gus Ipul, tantangan besar menanti di Kementerian Sosial, terutama dalam menghadapi isu-isu sosial yang semakin kompleks di Indonesia.
Kepemimpinan baru Gus Ipul diharapkan mampu memberikan solusi yang konkret dan membawa perubahan signifikan dalam pelayanan sosial di seluruh wilayah tanah air.
Saat ini, Gus Ipul mengaku berupaya mempersiapkan transisi kebijakan di Kemensos mengingat tak lama lagi pemerintahan baru akan dimulai.
Gus Ipul mengatakan ingin menyesuaikan strategi kebijakan dan dan memastikan kelancaran program sosial di Indonesia.
"Ya, pasti Presiden punya maksud yang saya kira tidak ada lain di antaranya adalah mencoba untuk menata masa transisi," kata dia, saat ditemui di Istana Negara Jakarta, Rabu (11/9/2024). (rpi)
Load more