LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Ilustrasi - Wacana Kebijakan Rokok Kemasan Polos Dinilai Tidak Rasional oleh DPR.
Sumber :
  • tvOnenews.com/Wildan Mustofa

Kebijakan Rokok Kemasan Polos Dinilai Tidak Rasional, DPR Kritik soal Dampak Besarnya hingga Singgung Bea Cukai

Wacana kebijakan kemasan polos tanpa merek atau plain packaging pada produk tembakau alias rokok dinilai tidak rasional dan justru mengancam perekonomian RI.

Selasa, 10 September 2024 - 16:09 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun mengkritisi wacana kebijakan kemasan polos tanpa merek atau plain packaging pada produk tembakau atau rokok.

Kebijakan ini tercantum dalam Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) yang merupakan aturan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024.

Misbakhun menyatakan, langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menerapkan kemasan polos akan berdampak negatif pada perekonomian negara.

Sebab, selama ini, cukai hasil tembakau (CHT) telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, yaitu sekitar Rp300 triliun.

Baca Juga :

"Dampak ekonomi yang besar ini tidak diperhatikan oleh para pengambil kebijakan. Saya melihat pendekatan ini tidak seimbang. Rokok menyumbang Rp300 triliun setiap tahunnya, yang sangat penting bagi anggaran nasional kita," jelas Misbakhun dikutip Selasa (10/9/2024).

Kritik Keras Kebijakan Rokok Kemasan Polos

Misbakhun juga mempertanyakan alasan di balik pengusulan kebijakan kemasan polos dalam RPMK.

Menurutnya, kebijakan tersebut mengabaikan kepentingan para petani dan pedagang yang menggantungkan hidup mereka pada industri tembakau.

Dia menilai, kebijakan ini lebih merupakan dorongan dari Framework Convention on Tobacco Control (FCTC), sebuah kesepakatan yang diusung oleh sebagian kecil negara untuk pengendalian tembakau. Misbakhun pun mempertanyakan pihak-pihak yang mendorong kebijakan kontroversial ini.

Lebih lanjut, Misbakhun menegaskan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan untuk mengambil kebijakan yang melindungi kepentingan petani dan pedagang tembakau serta industri tembakau yang mendukung perekonomian nasional.

Dukungan untuk Petani dan Industri Tembakau

Seperti diketahui, para petani tembakau dan pedagang kecil merupakan bagian dari ekosistem ekonomi rakyat yang sangat membutuhkan dukungan pemerintah.

Sayangnya, mereka sering kali tidak mendapatkan bantuan khusus dari pemerintah, seperti insentif atau subsidi untuk pupuk dan pestisida, yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.

Menurut Misbakhun, penerapan kemasan polos tanpa merek tidak akan efektif dalam mengurangi konsumsi rokok.

Berdasarkan berbagai pengalaman di negara lain, kebijakan ini justru mendorong peredaran rokok ilegal yang merugikan negara dari segi penerimaan cukai.

Dia juga berpendapat bahwa wacana untuk menghilangkan merek rokok dan menggantinya dengan kemasan polos seragam tidak rasional. Pasalnya, hal ini hanya akan mempersulit pengawasan dan penegakan hukum.

"Bea Cukai tidak dirancang untuk menangani masalah ini. Standardisasi kemasan polos mungkin bagus untuk dibahas, tetapi kurang efektif jika diterapkan tanpa dukungan yang memadai," ujar Misbakhun.

Rokok Ilegal Ancam Perekonomian

Selain itu, Misbakhun menekankan bahwa kampanye kesehatan yang selama ini dilakukan tidak cukup berhasil dalam membantu perokok untuk berhenti. Jika pemerintah tetap menggunakan pendekatan yang sama tanpa mempertimbangkan aspek ekonomi dan hukum, ia khawatir hal ini hanya akan meningkatkan peredaran rokok ilegal dan merugikan negara lebih jauh.

Misbakhun pun menyerukan perlunya pendekatan yang lebih seimbang dalam kebijakan terkait tembakau. Dampak ekonomi dan tata kelola yang baik harus diperhitungkan agar kebijakan yang diambil tidak merugikan industri maupun perekonomian.

"Selama puluhan tahun kita menggunakan pendekatan yang sama, tetapi kenapa kita masih berharap hasil yang berbeda? Akhirnya, yang terjadi adalah peningkatan rokok ilegal, dan hal ini diabaikan oleh pemerintah. Menurut saya, PP yang membatasi ini tidak baik untuk sektor industri dan ekonomi," pungkasnya.

Polemik mengenai kebijakan kemasan polos tanpa merek produk tembakau semakin memanas.

Misbakhun menegaskan pentingnya kebijakan yang tidak hanya berfokus pada pengendalian tembakau, tetapi juga mempertimbangkan dampak terhadap ekonomi dan kesejahteraan petani serta pedagang tembakau.

Pendekatan yang seimbang menjadi kunci dalam menentukan arah kebijakan yang adil dan berkelanjutan. (ant/rpi)

 

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Tak Tunggu Pilkada Usai, KPK Bakal Lakukan Penahanan kepada Bupati Situbondo Karna Suswani soal Kasus Korupsi Dana PEN

Tak Tunggu Pilkada Usai, KPK Bakal Lakukan Penahanan kepada Bupati Situbondo Karna Suswani soal Kasus Korupsi Dana PEN

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal segera melakukan penahanan kepada tersangka Bupati Situbondo Karna Suswani soal kasus dugaan korupsi alokasi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Para Petani Milenial Diajak Jadi Anggota Polisi Bakomsus, Polda Kalsel Ungkap Syaratnya

Para Petani Milenial Diajak Jadi Anggota Polisi Bakomsus, Polda Kalsel Ungkap Syaratnya

Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) mengajak para petani milenial bergabung menjadi anggota polisi melalui seleksi rekrutmen Bintara Kompetensi Khusus (Bakomsus) Bidang Pertanian, Bidang Perikanan, dan Bidang Peternakan.
Fakta Baru Kasus Temuan Mayat Pria di Drainaes Tol Bakauheni, 15 Orang Saksi Diperiksa

Fakta Baru Kasus Temuan Mayat Pria di Drainaes Tol Bakauheni, 15 Orang Saksi Diperiksa

Polisi memeriksa 15 orang sebagai saksi dalam penemuan mayat pria di drainase Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) KM 03 B Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lamsel.
Sinopsis Drakor Love Your Enemy, Dibintangi Ju Ji Hoon dan Jung Yoo Mi, Kisahnya Menceritakan tentang...

Sinopsis Drakor Love Your Enemy, Dibintangi Ju Ji Hoon dan Jung Yoo Mi, Kisahnya Menceritakan tentang...

Berikut sinopsisnya. Love Your Enemy menceritakan dua orang bernama sama yang lahir dan tinggal di kota yang sama pula., yakni Seok Ji Won dan Yoon Ji Won.
Tak Ada yang Ditutupi, Sarwendah Ungkap Permintaan Khusus Betrand Peto: Onyo kan Sudah Mulai Besar…

Tak Ada yang Ditutupi, Sarwendah Ungkap Permintaan Khusus Betrand Peto: Onyo kan Sudah Mulai Besar…

Dalam sebuah kesempatan, Sarwendah mengungkapkan bahwa Onyo yang telah beranjak dewasa mulai meminta untuk diajarkan tentang hal ini. Apakah itu? Yuk simak!
Selain Kabar Timnas Indonesia bakal Lawan Samurai Biru, Pratama Arhan Ternyata Tenteng Al Quran Selama di Jepang

Selain Kabar Timnas Indonesia bakal Lawan Samurai Biru, Pratama Arhan Ternyata Tenteng Al Quran Selama di Jepang

Pratama Arhan ternyata pernah mengakui tidak melupakan Al Quran selama di Jepang, selain kabar masuk skuad Timnas Indonesia yang akan melawan Samurai Biru.
Trending
Fakta Baru Kasus Temuan Mayat Pria di Drainaes Tol Bakauheni, 15 Orang Saksi Diperiksa

Fakta Baru Kasus Temuan Mayat Pria di Drainaes Tol Bakauheni, 15 Orang Saksi Diperiksa

Polisi memeriksa 15 orang sebagai saksi dalam penemuan mayat pria di drainase Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) KM 03 B Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lamsel.
Pada 2025 Nanti, Timnas Indonesia Bakal Kedatangan Striker Baru, Tak Main-main Dia Punya Status sebagai Top Skor Liga Belanda, Siapa?

Pada 2025 Nanti, Timnas Indonesia Bakal Kedatangan Striker Baru, Tak Main-main Dia Punya Status sebagai Top Skor Liga Belanda, Siapa?

Menurut Yussa Nugraha di kanal Youtube-nya, Timnas Indonesia hampir dipastikan bakal kedatangan striker tajam Belanda, namun itu baru terjadi pada 2025 nanti.
Sosok yang Bawa Megawati Hangestri ke V League Bilang Megatron Tak Bisa Main Lagi di Korea? Aturan Baru KOVO Mengharuskan...

Sosok yang Bawa Megawati Hangestri ke V League Bilang Megatron Tak Bisa Main Lagi di Korea? Aturan Baru KOVO Mengharuskan...

Meski Megawati Hangestri sedang jalani tahun keduanya di V league dengan Red Sparks, nasib Megawati di musim depan ternyata sempat menjadi perbincangan hangat.
Baca Sumpah WNI di 'Last Minute' Pendaftaran Pemain Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Bisa Main? Begini Kata PSSI

Baca Sumpah WNI di 'Last Minute' Pendaftaran Pemain Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Bisa Main? Begini Kata PSSI

Fans Timnas Indonesia berharap Timnas Indonesia vs Jepang menjadi debut awal Kevin Diks. Pasalnya, pembacaan sumpah WNI sama pada hari batas pendaftaran pemain
Terpopuler: Sarwendah Sampaikan Pesan Cinta untuk Betrand Peto, hingga Kabar Terbaru Kiki Amalia Mantan Istri  Markus Horison Eks Kiper Timnas Indonesia

Terpopuler: Sarwendah Sampaikan Pesan Cinta untuk Betrand Peto, hingga Kabar Terbaru Kiki Amalia Mantan Istri Markus Horison Eks Kiper Timnas Indonesia

Pesan cinta Sarwendah untuk Betrand Peto hingga kabar terbaru dari Kiki Amalia mantan istri dari Markus Horison eks kiper Timnas Indonesia. Berikut artikelnya!
Beda dari Pemain Naturalisasi Lain, Ini Alasan Jujur Jordi Amat Pilih Bela Timnas Indonesia Ketimbang Spanyol: Saya Keturunan Raja...

Beda dari Pemain Naturalisasi Lain, Ini Alasan Jujur Jordi Amat Pilih Bela Timnas Indonesia Ketimbang Spanyol: Saya Keturunan Raja...

Pengakuan jujur Jordi Amat di depan media Belanda soal alasannya yang memilih untuk memperkuat tanah asal neneknya yakni Timnas Indonesia ketimbang Spanyol.
FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi kepada Timnas Indonesia Jelang Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi

FIFA Resmi Jatuhkan Sanksi kepada Timnas Indonesia Jelang Laga Kontra Jepang dan Arab Saudi

FIFA resmi menjatuhkan sanksi kepada Timnas Indonesia jelang pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Jepang dan Arab Saudi.
Selengkapnya
Viral