Hutan ini mampu menyerap karbon hingga 12 kali lebih baik dibandingkan hutan hujan tropis lainnya.
Namun, Presiden mengingatkan bahwa semua upaya ini tidak akan membawa hasil yang maksimal tanpa adanya investasi dari negara maju.
"Tapi semuanya itu tidak akan memberi dampak signifikan bagi percepatan penanganan dampak perubahan iklim selama negara maju tidak berani berinvestasi, selama riset dan teknologi tidak dibuka secara luas, dan selama pendanaan tidak diberikan dengan skema yang meringankan negara berkembang," tambahnya.
Forum yang diadakan oleh Kemenko Maritim dan Investasi serta Kadin Indonesia ini diharapkan menjadi ajang pertukaran pengetahuan dan sumber daya guna mendorong dekarbonisasi serta mengatasi krisis iklim global.
ISF 2024 disebut sebagai pertemuan aksi iklim terbesar kedua di Asia-Pasifik, dengan lebih dari 11.000 peserta terdaftar dari 53 negara.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan, menekankan pentingnya peran Indonesia dalam mengarahkan keberlanjutan kawasan ini. Ia juga berharap ISF akan menjadi ‘The Davos for Sustainability’ di Asia-Pasifik.
Sementara itu, Ketua Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid, mengingatkan bahwa dunia usaha memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan pertumbuhan ekonomi sejalan dengan komitmen keberlanjutan.
Load more