PLTS Ground-Mounted Terbesar di Indonesia Resmi Beroperasi di Purwakarta, Luasnya 80 Hektare dengan Produksi Energi Segini Tembus Segini
- Dok. PLN
Dalam proyek PLTS ini, PLN juga bekerja sama dengan PT Tatajabar Sejahtera (TJS) sebagai offtaker dan PT Besland Pertiwi sebagai pemilik lahan proyek, menandakan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta dalam memperkuat ketahanan energi melalui peningkatan penggunaan EBT.
"Perubahan iklim adalah permasalahan global yang harus dihadapi bersama-sama. Untuk itu, PLN tidak bisa menjalankan semuanya dalam suasana kesendirian, satu-satunya cara untuk menghadapi tantangan tersebut adalah melalui kolaborasi," ujar Darmawan.
Darmawan juga optimistis bahwa pengoperasian PLTS ini akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan, menciptakan banyak lapangan kerja, membuka peluang bisnis, dan mendukung pertumbuhan ekonomi, terutama di Kawasan Industri Kota Bukit Indah dan sekitarnya.
"Proyek pengembangan PLTS ini merupakan wujud dukungan PLN dalam mendorong daya saing industri di Tanah Air. Di tengah tuntutan global untuk beralih ke energi bersih, industri dalam negeri juga banyak yang membutuhkan pasokan listrik hijau sehingga produk yang dihasilkan memiliki nilai tambah," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama AHP, Adi Dharmanto, menyampaikan rasa syukurnya atas selesainya proyek PLTS terbesar di Indonesia ini lebih cepat dari target, yaitu dalam waktu sekitar tujuh bulan.
"Sebagai developer, kami dan tim memiliki prinsip bahwa proyek ini harus dikerjakan dengan sepenuh hati, dengan memenuhi janji tidak hanya kepada para pemangku kepentingan tetapi juga kepada bangsa Indonesia. Kami berkomitmen bahwa kami akan menjadi salah satu mitra PLN yang berperan dalam transisi energi baru terbarukan," ujar Adi.
Direktur Utama TJS, Kuky Permana, menjelaskan bahwa suplai listrik bersih dari PLTS ini sesuai dengan kebutuhan listrik di kawasan Industri Kota Bukit Indah. Konsumsi listrik di kawasan industri ini sesuai dengan karakteristik produksi listrik dari PLTS.
Saat ini, ada 244 pelanggan di kawasan tersebut dengan beban puncak rata-rata pada hari kerja sebesar 126 Megawatt (MW). Sementara itu, pada hari libur dan akhir pekan, beban puncak turun menjadi sekitar 70 MW.
"Kami turut bangga bisa turut partisipasi pada proyek strategis ini yang merupakan bagian dari program pemerintah dalam rangka mencapai NZE pada tahun 2060," ujar Kuky.
Load more