Tren Investasi Digital Meningkat, 67% Masyarakat Indonesia Sudah Berencana Investasi Tahun Depan untuk Kebutuhan Ini
- Populix
Jakarta, tvOnenews.com - Tren investasi di Indonesia saat terus menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat peningkatan jumlah investor pasar modal mencapai 11% (ytd), dari 12,17 juta investor pada tahun 2023 menjadi 13,45 juta investor sampai dengan 9 Agustus 2024.
Di tengah pertumbuhan positif tren investasi ini, generasi muda menyumbang peran besar dengan data KSEI yang menunjukkan bahwa 54,96% investor individu berusia di bawah 30 tahun.
Di tengah era digital saat ini, lembaga riset Populix mengadakan studi untuk mengulas lebih lanjut bagaimana akselerasi digital turut mendorong pertumbuhan tren investasi digital di Indonesia.
Dalam laporan Populix berjudul “Unlocking Insights into Digital Investment Trends”, ditemukan bahwa 47% responden percaya investasi digital dapat lebih menguntungkan dibandingkan investasi secara konvensional, seperti tabungan dan deposito.
“Peningkatan tren investasi digital membutuhkan dukungan tidak hanya dari platform investasi yang terpercaya, tetapi juga dari literasi keuangan, khususnya terkait aktivitas investasi. Dengan pemahaman yang lebih komprehensif, semakin banyak orang akan merasa percaya diri untuk mengeksplorasi investasi digital," kata Dr. Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.
"Penyederhanaan konsep investasi yang kompleks tentunya juga akan mendorong inklusi keuangan yang lebih luas, memungkinkan lebih banyak orang membuat keputusan yang tepat sesuai dengan tujuan keuangan mereka di era ekonomi digital saat ini,” ujarnya.
Pemahaman responden terhadap investasi digital
Mayoritas (55%) responden memiliki pemahaman mendasar seputar investasi digital, terutama pada instrumen reksa dana dan saham.
Namun, studi ini memperlihatkan polaritas pemahaman di kalangan responden terhadap perbedaan antara investasi digital dan konvensional, seperti tabungan atau deposito.
Sementara 42% responden telah memiliki pemahaman yang jelas tentang perbedaannya, 44% responden mengaku masih memiliki pengetahuan yang terbatas, dan 14% responden tidak mengetahui perbedaannya sama sekali.
Sementara itu, 89% responden menyatakan bahwa mereka memahami risiko investasi digital dengan tingkat pengetahuan yang berbeda-beda dan cara untuk mengelola risiko tersebut, terutama di kalangan responden laki-laki yang sudah bekerja, tinggal di Jabodetabek dengan SES menengah ke atas.
Load more