Pada kuartal kedua, BNI mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 11,7% pada Juni 2024, mencapai Rp727 triliun.
Ini merupakan kenaikan signifikan dibandingkan dengan pertumbuhan kredit 9,6% pada kuartal pertama.
Pertumbuhan kredit ini berkat ekspansi yang hati-hati di segmen-segmen berisiko rendah, seperti korporasi blue chip swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan entitas anak.
Selama semester I 2024, penyaluran kredit BNI mencapai Rp171 triliun, meningkat 48% dibandingkan semester I 2023, dengan fokus pada korporasi blue chip.
Tiga sektor utama dengan penyaluran kredit terbesar adalah perdagangan, energi, dan manufaktur.
Meski demikian, BNI masih melihat permintaan kredit yang baik di seluruh sektor ekonomi.
“Ekspansi kredit kami fokuskan pada debitur top tier di berbagai industri dan wilayah. Ini diikuti dengan optimalisasi bisnis dari ekosistem debitur, sehingga mendorong pertumbuhan kredit di segmen lain, seperti konsumer yang tumbuh hingga 15,1%,” kata Royke.
Load more